Kegigihan Bocah Penjual Es Buah Keliling di Sumedang Demi Beli Kuota Dapat Perhatian dari Disdik
Dinas Pendidikan langsung turun tangan begitu mengetahui kegigihan Jafar Sidik.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kegigihan Jafar Sidik (11), bocah penjual es buah keliling demi membantu orangtua dan membeli kuota internet untuk belajar online langsung mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
Bocah asal lembur Tengah, RT 3/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang itu tanpa ada rasa malu rela meninggalkan masa kecilnya untuk bermain demi meringankan beban orangtuanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin mengatakan, setelah mendengar adanya kabar kegigihan Jafar Sidik, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk mendatangi rumah siswa kelas 6 SDN Panyingkiran 2 tersebut.
"Saat saya mendapat kabar tersebut, saya langsung berkoordinasi dengan Pak Camat Sumedang Utara," ujar kepada Tribun Jabar melaui pesan singkat, Rabu (12/8/2020).
Terkait hal ini, pihaknya akan memastikan terlebih dahulu kondisi dari keluarga anak tersebut.
Namun, pihaknya tetap mengapresiasi atas usaha dari Jafar yang rela berjualan keliling demi membantu orangtua.
"Saat ini tim Disdik dan Kecamatan Sumedang Utara sedang meluncur ke Kelurahan Situ. Tentu Disdik akan menindaklanjuti hasil laporan dari tim segera dan secepatnya," kata Agus.
Menurutnya, jika keluarganya benar tidak mampu, pihaknya memastikan akan memberi bantuan dan apresiasi untuk Jafar.
"Ya, pasti kita tindaklanjuti berdasarkan nanti bagaimana laporan tim yang ke lapangan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, di tengah panasnya terik matahari, seorang bocah bernama Jafar Sidik (11), warga Lembur Tengah, RT 3/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang tampak semangat menenteng es buah untuk dijual dengan cara berkeliling.
Di saat teman sebayanya asyik bermain sepeda, Jafar Sidik malah sibuk dan terlihat tidak ada rasa malu untuk menawarkan es buah ke setiap rumah warga meskipun tak mudah untuk mendapatkan para pembeli.
Sebelum berangkat, Jafar menyiapkan sendiri barang dagangannya dibantu oleh ibunya di rumah kontrakan yang sangat sederhana.
Kemudian setelah semuanya selesai, dia langsung berpamitan dan meminta doa ke ibunya agar semua dagangannya bisa laku terjual.
Kemudian ia berjalan menyusuri gang sempit dan area persawahan sambil menawarkan es buah dengan suara yang lantang agar warga yang sedang berada di dalam rumah mendengar apa yang ia jual.