Puluhan Desa Rawan Kekeringan saat Musim Kemarau, BPBD Sumedang Bakal Tetapkan Status Siaga
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Sumedang daerah yang rawan kekeringan itu ada di 33 desa dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang memastikan bakal menetapkan status siaga pada musim kemarau tahun ini karena sejumlah wilayah rawan terjadi kekeringan.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Sumedang daerah yang rawan kekeringan itu ada di 33 desa dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang dengan total warga yang biasanya terdampak jumlahnya mencapai 8.441 jiwa.
Dari 10 kecamatan itu yakni, Kecamatan Ujung Jaya 7 desa, Tanjung Medar 4 desa, Jatigede 7 desa, Buah Dua 4 desa, Conggeang 2 desa, Cisitu 1 desa, Situraja 2 desa, Surian 3 desa, Sumedang Selatan 2 desa, dan Sumedang Utara 1 desa.
• Setelah di Balai Kota, Satpol PP Kota Bandung Akan Razia Masker di Ruang Publik dan Fasilitas Umum
Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana mengatakan, untuk menetapkan status siaga itu pihaknya harus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kita masih menunggu arahan karena harus mengacu atauran provinsi. Tap Insya Allah kita juga secepatnya siap menetapkan status siaga," ujar Ayi saat ditemui di kantornya, Rabu (5/8/2020).
Saat penetapan status siaga itu, pihaknya bakal mengerahkan semua petugas BPBD untuk memantau potensi kekeringan seperti krisis air bersih dan kekeringan di lahan pertanian.
"Tiap hari kita memantau dan sosialisasi, termasuk berkoordinasi dengan PDAM untuk menyiapkan tanki air bersih bagi warga yang terdampak," katanya.
• Razia Masker di Balai Kota Bandung, Ada ASN yang Pakai Masker di Dagu
Sedangkan untuk menangani kekeringan di lahan pertanian, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang agar area pesawahan tidak sampai gagal panen akibat kekeringan.
"Kami juga sudah menyiapkan kontak darurat, siap melayani masyarakat selama 24 jam jika ada laporan kekeringan, baik itu krisis air bersih maupun kekeringan di lahan pertanian," ucap Ayi.
Jika mendapat laporan kekeringan, pihaknya siap langsung turun ke lapangan untuk melakukan penanganan termasuk mendistribusikan air bersih bagi warga yang terdampak.
• Kini Menjadi Musisi Papan Atas Melly Goeslaw Kenang Masa Lalu pernah Jualan Kue hingga Casing HP
Sementara untuk mempercepat penanganan, pihaknya bakal membentuk tim relawan di setiap daerah di Sumedang yang rawan terjadi kekeringan, terutama krisis air bersih.
"Kalau pengiriman air bersih kami berkoordinasi dengan PDAM karena memang segala kebutuhan, seperti air bersih harus disiapkan saat musim kemarau," katanya.