Menggunakan Bahan Berbahaya, FDA Tarik Puluhan Merek Hand Sanitizer dari Pasaran
Rupanya, tak semua hand sanitizer aman untuk digunakan, ada beberapa merk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya.
TRIBUNJABAR.ID - Sejak terjadinya Pandemi Covid-19, hand sanitizer dari berbagia merk beredar di pasaran.
Rupanya, tak semua hand sanitizer aman untuk digunakan, ada beberapa merk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya.
Dilansir dari Kompas.com, Badan Makanan dan Obat (FDA) Amerika Serikat telah memperluas penarikan puluhan merek hand sanitizer karena mengandung metanol.Metanol merupakan zat beracun yang dapat mengancam tubuh ketika diserap melalui kulit, dapat menyebabkan kebutaan, bahkan kematian jika tertelan.
• Siap Charge HP, Pemadaman Listrik Hari ini di Karawang & Sukabumi, Ada yang Bakal Padam hingga 7 Jam
Dikutip dari laman resmi FDA, metanol bukan termasuk bahan aktif yang bisa digunakan untuk hand sanitizer karena efek toksiknya.
Konsumen yang telah terpapar produk itu harus segera mencari pengobatan untuk menghilangkan efek toksik metanol.
Paparan metanol substansial dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, dan kerusakan permanen pada sistem saraf atau kematian.
Sejak berlangsungnya pandemi Covid-19, para pejabat kesehatan mendesak warga untuk mencuci tangan selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer demi melindungi diri dari paparan virus corona.
Permintaan hand sanitizer pun melonjak hingga terjadi kelangkaan.
• Jangan Asal Unduh Game di Ponselmu, 47 Game Android di Play Store Ini Punya Program Jahat
Merek-merek baru yang meragukan kemudian bermunculan dengan memanfaatkan situasi itu.
"Sayangnya, ada beberapa perusahaan mengambil keuntungan dari meningkatnya penggunaan pembersih tangan selama pandemi virus corona," kata Komisaris FDA Dr Stephen Hahn, dikutip dari NBC News, Kamis (23/7/2020).
"Perusahaan itu menempatkan nyawa dalam risiko dengan menjual produk dengan bahan berbahaya dan tidak dapat diterima. Konsumen dan penyedia layanan kesehatan tidak boleh menggunakan pembersih tangan yang mengandung metanol," lanjut dia.
Mantan Komisaris FDA sekaligus Presiden Pusat Obat-obatan untuk Kepentingan Umum Peter Pitts mengatakan, menjual produk hand sanitizer ini seperti menjual obat ilegal.
Produk-produk tersebut bisa memenuhi rak-rak toko karena kurang ketatnya prosedur keamanan terhadap barang.
• Minta Tolong Polisi yang Sedang Operasi Patuh, Istri Muda Panik Dibuntuti Istri Tua Suami
"Ketika Anda berada di sebuah perusahaan besar atau perusahaan kecil dan Anda membeli produk dalam jumlah besar, Anda ingin memahami asal dari produk itu, apakah produk tersebut telah disetujui atau tidak dalam kondisi baik. Jelas itu diabaikan begitu saja," kata dia.
FDA pertama kali memperingatkan tentang adanya 9 produk buatan Meksiko pada Juni 2020.