Virus Corona di Jabar

UPDATE Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung, Tim Riset Masih Belum Bisa Melaksanakan, Ini Alasannya

Ketua Tim Riset Prof Dr Kusnandi Rusmil, mengatakan uji coba klinis vaksin Covid-19 belum bisa dilakukan karena masih menunggu izin pengujiannya . . .

NICOLAS ASFOURI / AFP ILUSTRASI
Seorang ilmuwan saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ( Unpad), Prof Dr Kusnandi Rusmil, mengatakan uji coba klinis vaksin Covid-19 belum bisa dilakukan karena masih menunggu izin pengujiannya dari Komite Etik.

"Ada beberapa tambahan pemeriksaan lagi yang diminta. Kenapa itu diminta, karena ini penyakit baru. Kita perlu hati-hati dan jangan sampai ada apa-apa. Prinsipnya agar subjek (relawan pengujian vaksin) itu aman," ujar Kusnandi di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (24/7/2020).

Pengujian vaksin yang memasuki fase ketiga ini, katanya, bertujuan untuk memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan oleh semua orang dan mempunyai efek yang diharapkan yakni membantu imunitas. Sedangkan pengujian fase pertama dan kedua sudah dilakukan di Cina.

Vaksin Covid-19 yang Diuji di Bandung Berasal dari China, Mengapa Bukan Negara Lain? Ini Alasannya

Sebanyak 1.620 warga Bandung Raya dalam hal ini akan direkrut untuk menjadi sukarelawan uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bersama Bio Farma dan Sinovach Biotech Cina.

Sebanyak 1.620 relawan atau subjek uji vaksin Covid-19 ini tak perlu melakukan karantina atau isolasi dalam masa pemantauan klinis, karena vaksin ini sudah melalui uji di fase 1 dan 2 dan dinyatakan aman, walaupun terdapat dampak akibat vaksin berupa rasa pegal atau sakit sesaat di area yang disuntik.

Terkait efek samping vaksin dari Sinovach Biotech itu, katanya, memang sejumlah subjek di antaranya ada yang mengalami diare, demam, atau pnemunoia.

Namun setelah ditelusuri, gejala tersebut tidak berkaitan dengan pemberian vaksin.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19, Dr Eddy Fadlyana, mengatakan Unpad diberi kepercayaan melakukan uji klinis karena sudah mempunyai pengalaman dan berkiprah di bidang vaksin lebih dari 20 tahun.

Penelitian ini pun akan dilaksanakan di Kota Bandung dan akan melibatkan warga Bandung Raya.

"Sesuai dengan protokol, jumlah subjek adalah 1.620 orang yang berusia antara 18 sampai 59 tahun. Ini usia produktif. Dengan subjek sebanyak 1.620 orang, penelitian ini akan dilakukan di Kota Bandung," kata Eddy di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kota Bandung, Rabu (22/7).

1.620 Orang di Bandung Raya akan Direkrut untuk Uji Klinis Vaksin Covid-19 Asal China

Di Kota Bandung, katanya, terdapat enam site penelitian atau tempat pelaksanaan pengujian tersebut, yakni di Rumah Sakit Pendidikan Unpad di Sukajadi, Balai Kesehatan Unpad di Dipati Ukur, kemudian empat puskesmas di Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit.

"Kemudian bagaimana cara merekrut subjek yang 1.620 ini, tentunya setelah kami mendapat izin dari Komite Etik, kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Apakah dalam bentuk pengumuman langsung atau menyebarkan leaflet apabila ingin menjadi sukarelawan, menjadi subjek, bisa menghubungi ada nomor teleponnya nanti," katanya.

Sebelum pengumuman itu dibuat, kata Eddy, sudah banyak yang menginginkan menjadi sukarelawan untuk mendapatkan imunisasi Covid-19, di antaranya adalah dari sejumlah rumah sakit di Jakarta. Namun demikian, katanya, hal ini hanya untuk warga Bandung Raya supaya lebih mudah koordinasi dan pengaturannya.

Di enam tempat penelitian itu, Eddy mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan dengan membuat tim berjumlah sekitar 30-40 orang. Pihaknya merekrut dokter umum, dokter penyakit dalam, dokter penyakit anak, kemudian keahlian keahlian lainnya sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved