BNN Gerebek Rumah di Bandung

Rumah yang Diduga Dijadikan Pabrik Obat Terlarang Sehari-harinya Sepi, Diketuk Tak Pernah Mau Buka

Iwan mengatakan, posisi rumah selalu tergembok, paling ada orang saat itu yang beres-beres jadi rapih rumputnya.

Tribun Jabar/ Lutfi AM
Ketua RW 21, Sinarta Bangun dan Ketua RT 03, Handi menunjukan rumah di Komplek Kopo Permai III Blok 18 CDF, Nomor 16, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (23/7/2020), yang digerebeg BNN. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi AM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah yang diduga dijadikan pabrik obat terlarang, di di Komplek Kopo Permai III Blok 18 CDF, Nomor 16, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, sehari-harinya sepi seperti tak berpenghuni.

Menurut Ketua RW 21, Sinarta Bangun, rumah tersebut, sehari-harinya sepi, seperti rumah kosong.

"Jadi paling ada yang suka keluar satu orang itu-itu aja, yang pakai motor, dia keluarnya pun suka malam," ujar Sinarta, saat ditemui tribun Jabar, di lokasi, Kamis (23/7/2020).

Memang rumah bercat putih coklat ini seakan tak berpenghuni, di kaca, kusennya terliahat berdebu seakan tak terurus. Meski kemarin sekitar pukul 10.00 WIB, digerebek oleh BNN, tapi tak dilingkari garis polisi.

Sinarta mengatakan, rumahnya kerap dikunci, penghuninya tak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

"Jadi kalau datang langsung kunci keluar kunci," kata dia.

Prosesi Adat Pengangkatan PRA Luqman Zulkaedin Sebagai Sultan Sepuh Dilakukan Setelah Masa Berkabung

Bahkan, satu saat kata Sinarta, saat mau nganterin surat Pajak Bumi dan Bangunan, diketok-ketok tidak ada.

"Untuk bayar iuran kemanan sampah dan lainnya, juga biasanya datang ke Pos (satpam). Gak pernah bisa masuk (rumahnya), diketok gak pernah mau buka," tuturnya.

Sinarta mengatakan, rumahnya seperti kosong saja.

"kadang ada mobil mini bus sebentar langsung berangkat lagi," kata dia.

Sinarta mengungkapkan, dirinya sudah dua tahun menjadi RW, tersangka tidak memperlihatkan surat pindah.

"Orangnya tertutup, tidak bersosialisasi dengan masyarakat," katanya.

Sinarta mengaku, pihaknya kecolongan tak tahu apa yang dilakukan di rumah tersebut, sebab sebelumnya belum pernah ada orang yang masuk.

Dari Air Garam hingga Baking Soda, Ini Obat Alami yang Dipercaya Sembuhkan Batuk & Sakit Tenggorokan

"Kami kecolongan, saya seakan tertampar dengan kejadian ini," katanya.

Sebab memang rumah Sinarta, tepat berada di depan rumah yang disinyalir dijadikan pabrik obat terlarang.

Begitu juga dengan Ketua RT 03, Handi Setianto, mengungkapkan ruma tersebut sekan tak berpenghuni.

"Gerbangnya selalu terkunci, jadi kalau ada yang keluar masuk langsung kunci," kata Handi.

Keamanan komplek tersebut, Iwan (52), mengatakan, tak menyangka rumah tersebut disinyalir dijadikan pabrik pil terlarang, tahunya rumah tersebut kosong.

"Tapi gak tah egawainya atau yang jaga rumah, suka ada keluar mengantarkan iuran," kata Iwan.

Iwan mengatakan, rumah tersebut selalu sepi dan warga juga nyangkanya kosong.

"Rumahnya kan berdebu, sepi, hieum," ujar dia.

Sinopsis Bioskop TransTV Malam Ini, xXx: Return of Xander Cage Dibintangi Vin Diesel

Iwan mengatakan, posisi rumah selalu tergembok, paling ada orang saat itu yang beres-beres jadi rapih rumputnya.

"Kalau kami ngontrol kan, kalau gembok, jendela, pintu gak ada gangguan atau aman, ya sudah berarti aman. Tak tahu apa yang ada di dalam," ucapnya.

Begitu juga keamanan lainnya, Ahamd (32), yang tak menyangka ada kejadian tersebut.

"Sebab memang tahunya rumah itu kosong, rumahnya kaya gak kerawat juga berdebu," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved