Melahirkan Tak Merasakan Hamil
Terkait Kasus Ibu Melahirkan Tak Rasakan Hamil di Puspahiang Tasikmalaya, Ketua IBI Jelaskan Begini
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tasikmalaya, Nia Sofia, menegaskan, sebuah kelahiran dipastikan didahului dengan proses kehamilan dulu
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA – Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tasikmalaya, Nia Sofia, menegaskan, sebuah kelahiran dipastikan didahului dengan proses kehamilan terlebih dahulu.
“Secara alamiah yang namanya kelahiran pasti diikuti oleh kehamilan dulu. Terkecuali sang ibu memiliki gangguan mental maupun emosional yang memang bisa menjadi kehamilan samar. Tidak terasa oleh si ibu,” kata Nia, Senin siang (20/7).
Nia mengatakan hal itu menanggapi proses kelahiran mendadak tanpa hamil dulu yang dialami Heni Nuraeni (30), warga Kampung/Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Sabtu (19/7) malam.
• BREAKING NEWS: Satu Karyawan Asia Plaza Sumedang Positif Covid-19, Diisolasi di RSUD
• Kasus Ibu Melahirkan Tanpa Hamil di Tasikmalaya, Kades Sempat Bawa Heni dan Bayinya ke Puskesmas
Menurut Nia, dari informasi yang diperolehnya dari rekan sejawatnya di Puspahiang, Heni tidak mengalami gangguan mental maupun gangguan emosional.
Sehingga Heni yang sudah melahirkan bayi laki-laki sehat itu secara logika tetap hamil dulu.
“Yang bersangkutan sudah pengalaman dua kali hamil dan melahirkan, seyogyanya bisa merasakan proses kehamilan seperti biasa. Apakah ia mengalami kehamilan samar atau disembunyikan, saya tidak tahu,” ujar Nia.
Diberitakan sebelumnya, Heni mendadak melahirkan di rumahnya Sabtu (19/7) sekitar pukul 21.00.
• BREAKING NEWS: Seorang Ibu Melahirkan Anak Tanpa Hamil, Bikin Heboh Warga Puspahiang Tasikmalaya
• Dokter Tegaskan Kehamilan Satu Jam Tak Mungkin Terjadi, Ini Penjelasan Ibu Melahirkan di Puspahiang
Padahal ibu beranak dua ini mengaku selama sembilan bulan tidak merasakan kehamilan. Bahkan mengalami menstruasi rutin tiap bulan.
Sekitar satu jam sebelum melahirkan, Heni merasakan mulas-mulas tapi tak dihiraukan karena dikira mulas biasa.
Tapi lama-lama ia merasakan seperti ada yang mengeras di perutnya dan rasa mulas kian menjadi-jadi.
Melihat hal itu, Mudin (55), ayah kandung Heni, serta Erik (38), suaminya, segera memanggil paraji setempat.
Beberapa saat setelah paraji datang, Heni pun akhirnya melahirkan tanpa kesulitan.
Kepala Desa Mandalasari, Cuncun Khoerudin, yang datang ke rumah Heni segera membawanya ke Puskesmas bersama bayi untuk cek kesehatan.
Setelah kondisi Heni dan sang bayi dinyatakan sehat, Cuncun membawa kembali Heni dan bayi ke rumah. (firman suryaman)
• LAGI, 18 Lembaga Diusulkan Dibubarkan, Kini Usulannya Datang dari Menpan-RB Tjahjo Kumolo
• VIDEO Akses ke Kota Bandung dari Lingkar Selatan Akan Ditutup