Sistem Zonasi Belum Mampu Selamatkan SD Negeri Rancasari II, Tetap Kekurangan Murid Saat PPDB

SDN Rancasari selalu saja mengalami kekurangan murid saat PPDB. Sistem zonasi belum mampu menyelematkan SD tersebut dari kekurangan murid.

Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Murid di SD Negeri Rancasari II yang berlokasi di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu saat menerima tugas dari guru untuk belajar di rumah, Rabu (15/7/2020). 

Seperti umumnya sekolah-sekolah di daerah terpencil, SDN Rancasari II juga kesulitan untuk menggelar kegiatan belajar-mengajar secara daring.

Selain karena keterbatasan fasilitas dan kemampuan orang tua murid dalam membimbing anaknya belajar online juga terbilang minim.

Para orang tua juga tidak terbiasa berinteraksi secara daring.

"Terbukti, waktu pendaftaran saja, sekalipun sudah ditegaskan sejak awal bahwa PPDB dilakukan secara online, orang tua tetap datang ke sekolah. Mereka mengisi form online di sekolah dibantu para guru," ujar Darmin.

Meski demikian, kata Darmin, sengan segala kesulitan tersebut mereka tetap berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan belajar secara daring, sekalipun jauh dari maksimal.

"Salah satunya dengan pemberian tugas untuk dikerjakan anak-anak dalam jangka waktu tertentu. Lembar tugas yang diberikan berupa buku paket yang sengaja dipinjamkan pada anak-anak, dan dikumpulkan seminggu sekali," ujarnya.

Darmin menilai cara ini adalah cara yang paling efektif agar anak-anak bisa tetap terlayani. Terlebih karena muridnya sedikit, kerumunan dengan sendirinya bisa dicegah.

"Selain itu, tidak harus murid yang mengambil tugasnya ke sekolah, tapi bisa juga orang tua atau saudaranya," ujarnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Jawa Barat, Dewi Nurhulaela, mengatakan pemerintah tidak bisa memaksakan agar semua sekolah melakukan pembelajaran secara daring, terlebih jika sekolah tersebut berada di pelosok.

Namun, sebagai gantinya, Dewi menyarankan para gurulah yang mendatangi siswa di rumah.

"Atau bisa juga dengan menggunakan modul pelajaran untuk dipelajari siswa dalam jenjang waktu tertentu, kemudian hasilnya disetorkan kembali kepada guru," ujarnya.(handika rahman)

Juergen Klopp Marah dan Kecewa Setelah Liverpool Kalah dari Arsenal, Gara-gara Blunder Dua Kali

Puasa Sunnah Menjelang Idul Adha 2020, Bisa Dikerjakan Mulai Awal Bulan Dzulhijjah, Ini Jadwalnya

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved