Warga Sekitar Proyek Fly Over Jalan Jakarta Tolak Penutupan Jalan, Belum Ada Sosialisasi

Sebagian warga yang tinggal dekat proyek pembangunan jalan layang di Jalan Jakarta-Jalan Supratman, Kota Bandung, menolak rencana penutupan jalan.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Giri
Tribun Jabar/Ery Candra
Gang yang menjadi jalan alternatif di dekat proyek pembangunan flay over Jalan Jakarta-Supratman, Kota Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagian warga yang tinggal dekat proyek pembangunan jalan layang di Jalan Jakarta-Jalan Supratman, Kota Bandung, menolak rencana penutupan akses jalan di sana.

Warga mempertanyakan langkah untuk menutup akses jalan tersebut bertujuan untuk apa.

Mengenai penolakan, orang dominan tinggal di perumahan sekitar enggan bersuara. Berbeda halnya dengan warga permukiman.

Warga Gang Benteng, Jalan Jakarta, RT 01/02, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Yana Mulyana (29), menyatakan ketidaksetujuan terhadap rencana penutupan jalan. Informasi mengenai rencana penutupan itu aru diketahui olehnya melalui media sosial, kemarin.

"Kurang setuju, otomatis jalan mau ke sini harus mutar dulu, harus lewat alternatif lain," ujar Yana,  saat ditemui Tribun, Rabu (15/7/2020).

Menurutnya, hal itu membuat waktu perjalanan untuk beraktivitas menjadi molor. Meski, bisa melintas melalui jalur alternatif dari Ahmad Yani, namun mesti memasuki gang sehingga menjadi lebih jauh.

Mewakili beberapa warga yang berada di sampingnya, dia minta agar rencana itu bisa dikaji ulang hingga sosialisasi masif.

"Seharusnya jangan sampai ditutup begitu juga. Minimal ada jalur yang dialihkan saja. Jangan sampai ditutup. Soalnya merugikan juga," katanya.

Warga Jalan Jakarta Dalam, RT 01/09, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Sri (52), justru baru mengetahui rencana penutupan jalan imbas pembangunan fly over.

"Saya baru tahu, nih. Belum ada sosialisasi. Kalau misalkan ditutup, mau ke mana akses jalannya? Soalnya kami aktivitas pasti ke sana, kebanyakan," ujarnya.

Menurutnya, selain warga sekitar, anak-anak hingga suaminya setiap hari pasti melintasi Jalan jakarta. Bahkan, dia yang mengantar dagangan juga lewat di sana.

"Kalau ditutup jalan kemana? Ini saja belum ditutup sudah macet sekali. Sangat kurang setuju," katanya.

Apabila rencana tersebut tetap berlangsung, dia menyarankan supaya dari proses terkini hingga rampung proyek pembangunan, jalan tetap seperti biasa.

"Kalau bisa jangan ditutup total. Ada akses jalan kesana. Karena pasti jalan selalu dipakai banyak orang kesana. Apalagi Jalan Jakarta ini macet sekali, karena jalan utama protokol dari mana-mana ke sini. Dari pagi jam enam sudah macet di sini," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved