SKIPM Catat Ekspor Produk Perikanan Asal Cirebon Capai 5 - 10 Kontainer Perhari
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Cirebon mencatat jumlah ekspor
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Cirebon mencatat jumlah ekspor produk perikanan asal Cirebon cukup banyak.
Kepala SKIPM Cirebon, Obing Hobir As'ari, mengatakan, sebanyak 5 - 10 kontainer produk perikanan asal Kota Udang diekspor setiap harinya.
Menurut dia, jumlah tersebut berdasarkan surat penjaminan mutu yang dikeluarkan jajarannya untuk memastikan kualitas produk yang akan diekspor tersebut.
"Sebelum diekspor sampel produknya harus dikirimkan kepada kami untuk diperiksa mutu dan kualitasnya," kata Obing Hobir As'ari saat ditemui usai Sosialisasi UU RI Nomor 21 Tahun 2019 di Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Cirebon, Jalan Cideng Indah, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jumat (3/7/2020).
• Sebelum Nonton Sinetron Dari Jendela SMP Episode 7, Nih Intip Sinopsisnya
Ia mengatakan, produk perikanan asal Cirebon kebanyakan diekspor ke Amerika, Tiongkok, Jepang, Arab Saudi, dan lainnya.
Produk-produk tersebut dikirim melalui jalur laut via Pelabuhan Tanjung Priok DKI Jakarta dan Tanjung Mas Semarang.
Biasanya produk perikanan itu dikirim dari Cirebon melalui jalur darat menuju dua pelabuhan tersebut kemudian diekspor ke negara tujuan.
"Produk dari Cirebon di antaranya, rajungan kaleng, cumi, ikan asin, makarel, udang olahan, kerupuk ikan, dan lainnya," ujar Obing Hobir As'ari.
Bahkan, kata dia, tahun ini ada produk perikanan baru yang diekspor ke Thailand, yakni tepung udang rebon.
• Deretan Harta Kekayaan Bupati Kutai Timur yang Ditangkap KPK Berbarengan dengan Istrinya, Ketua DPRD
Obing mengatakan, produk tersebut juga diekspor untuk dikonsumsi manusia, bukan pakan ternak seperti sebelumnya.
"Untuk produk asal Cirebon ini selalu diterima, belum pernah ada penolakan dari negara tujuan," kata Obing Hobir As'ari.