Lubang Hitam Bertabrakan, Astronom Lihat Cahaya yang Ditimbulkan untuk Pertama Kali

Para astronom melihat kilatan cahaya dari tabrakan dua lubang hitamuntuk pertama kalinya, seperti melansir Science Alert, Jumat (26/6/2020).

Editor: Giri
Lubang hitam supermasif, Sagitarius A* (Sgr A*) yang ditemukan NASA dengan teleskop Chandra X-ray Observatory. 

TRIBUNJABAR.ID - Para astronom melihat kilatan cahaya dari tabrakan dua lubang hitamuntuk pertama kalinya, seperti melansir Science Alert, Jumat (26/6/2020).

Selama ini, lubang hitam memang masih selalu menjadi misteri para ilmuwan dan astronom, bahkan perilakunya selalu menarik untuk diteliti. 

Benda-benda langit saling bertemu dan bergabung sejauh 7,5 miliar tahun cahaya, dalam pusaran materi panas yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif.

Pusaran ini disebut accretion disk dan mengorbit pada cakrawala lubang hitam, pada titik di mana gravitasi sangat kuat, sehingga cahaya pun tidak bisa lepas dari pusaran tersebut.

Itu sebabnya para ilmuwan mengungkap belum pernah melihat peristiwa dua lubang hitam saling bertabrakan.

Tanpa adanya cahaya, para ilmuwan hanya dapat mengidentifikasi penggabungan tersebut dengan mendeteksi gelombang gravitasi keduanya.

Fenomena tabrakan lubang hitam ini, pertama kali diramalkan Albert Einstein. Akan tetapi, Einstein tidak berpikir gelombang gravitasi akan dapat terdeteksi.

Selama 100 tahun ini, tampaknya ramalan Einstein benar.

Namun, pada 2015, sepasang mesin di Washington dan Louisiana mendeteksi gelombang gravitasi pertama mereka. Sinyal itu dipancarkan dari penggabungan dua lubang hitam sekitar 1,3 miliar tahun cahaya.

Pria Beristri dan Beranak 2 Asal Sukabumi Diduga Culik Siswi SMP Asal Ciracas, Ibunya Bingung

Penemuan ini membuka bidang astronomi baru, bahkan temuan tersebut mendapatkan penghargaan Nobel di bidang fisika dalam proyek yang dinamai Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO).

Para ilmuwan saat ini, untuk pertama kalinya mencocokkan tabrakan lubang hitam yang terdeteksi oleh LIGO dengan kilatan cahaya yang dipancarkan. Sesuatu yang sebelumnya tampak mustahil, karena lubang hitam pada dasarnya tidak memancarkan cahaya apa pun.

Ramalan Zodiak Sabtu 27 Juni 2020, Scorpio Rentan Stres dan Sakit Kepala

Peneliti berpikir saat dua lubang hitam bergabung, maka kekuatan tabrakan mengirim lubang hitam yang baru terbentuk meluncur melalui gas accretion disk di sekitar lubang hitam yang lebih besar.

"Ini adalah reaksi gas terhadap lpeluru yang melaju cepat, yang menciptakan suar (kilatan) terang, terlihat di teleskop," ungkap Barry McKernan, astronom dari California Institute of Technology, tim peneliti yang menangkap cahaya tersebut.

Penemuan dan penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters pada Kamis (25/6/2020).

Diharapkan fenomena ini terdeteksi lagi Mansi Kasliwal, asisten profesor astronomi di Caltech menambahkan alasan mencari tahu suar seperti sangat penting dan sangat membantu para astrofisika dan kosmologi.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved