Hasil PPDB Jabar Sudah Keluar, yang Tak Lolos Bisa Coba di Tahap Kedua atau Jalur Seleksi Zonasi

Sedangkan bagi siswa SMK menggunakan, sistem penilaian prestasi nilai akademik atau nilai rapor umum.

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Ravianto
istimewa
PPDB SMP di Kabupaten Bandung Barat 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pasca diumumkannya hasil seleksi PPDB tahap satu pada Senin (22/6/2020) siang.

Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat lakukan sosialisasi terkait mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK tahap dua atau jalur seleksi zonasi.

Sekretaris II PPDB Disdik Jawa Barat, Edi Purwanto mengatakan, pada tahap kedua PPDB yang akan mulai digelar pada 25 Juni - 1 Juli mendatang, memiliki indikator penilaian yang berbeda antara calon peserta didik (CPD) SMA dan SMK.

Dimana, bagi CPD SMA indikator penilaian kelulusan, menggunakan ketentuan batas kordinat jarak antara rumah dan sekolah.

Sedangkan bagi siswa SMK menggunakan, sistem penilaian prestasi nilai akademik atau nilai rapor umum.

"Untuk tahap kedua PPDB ini, kuota zonasi bagi calon peserta didik SMA minimal 50 persen, sedangkan kuota jalur prestasi rapor umum bagi siswa SMK minimal 40 persen. Sementara untuk SLB tidak ada pendaftaran tahap dua," ujarnya di Gedung Disdik Jabar, Jalan Dr. Radjiman, Kota Bandung. Selasa (23/6/2020).

Edi menjelaskan, secara skema pendaftaran PPDB tahap dua, tidak berbeda dengan penyelenggaraan pendaftaran di tahap pertama yaitu, sama-sama melalui daring. Namun, pada tahap kedua ini, calon peserta didik hanya akan berkomunikasi dengan sekolah tujuan, dan tidak perlu lagi berkoordinasi dengan sekolah asal.

"Selain jalur pendaftar baru bagi calon peserta didik yang memiliki kedekatan jarak antara rumah dan sekolah, jalur zonasi pun menjadi pilihan solusi sekaligus peluang kesempatan bagi CPD yang tidak lolos dalam seleksi PPDB tahap pertama untuk dapat melanjutkan pendidikan," ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris I PPDB Disdik Jawa Barat, Dian Penisiani menambahkan, saat ini jumlah lulusan SMP/Mts sekitar 700ribuan sementara daya tampung SMA/SMK negeri hanya kurang lebih 149 ribuan.

Dengan gambaran tersebut, maka tidak mungkin semua lulusan SMP/Mts dapat tertampung di sekolah negeri.

Oleh karena itu, dirinya meminta agar calon peserta didik tidak cemas jika tidak lolos di tahap awal, karena masih berkesempatan mengikuti seleksi tahap dua (zonasi).

Bahkan bila keduanya gagal, masih ada sekolah swasta yang akan membantu menampung para peserta didik.

"Berdasarkan data Dapodik, jumlah SMA Negeri di Jabar hanya sekitar 507, sedangkan SMA swasta sekitar 1153 sekolah. Begitu juga bagi jumlah SMK Negeri hanya sekitar 287 sekolah dan SMK swasta 2645."

"Itu baru dihitung jumlah sekolahnya belum dikalikan jumlah rombelnya, jadi bisa dibayangkan perbandingan peluang diterimanya jauh sekali."

"Oleh karena itu bila nanti kalau memang di tahap dua ini CPD tidak juga masuk, bukan berarti akhir dari dunia, karena sekolah swasta siap menjalankan pelayanan juga," ujarnya dilokasi yang sama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved