Bidan dan Perawat di Depok Alami Kejadian Tak Mengenakkan di Angkot, Harus Tengkurap 4 Jam

Peristiwa tidak mengenakkan dialami bidan dan perawat rumah sakit swasta di Kota Depok saat naik angkutan kota (angkot), Minggu (21/6/2020).

Editor: Giri
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
ILUSTRASI 

TRIBUNJABAR.ID, DEPOK - Peristiwa tidak mengenakkan dialami bidan dan perawat rumah sakit swasta di Kota Depok saat naik angkutan kota (angkot), Minggu (21/6/2020). Saat itu keduanya hendak pulang ke rumah.

Mereka mengalami peristiwa perampokan saat naik angkot nomor 41 jurusan Kampung Rambutan - Citereup.

Usy, panggilan akrabnya, berujar bahwa saat itu waktu menunjukan pukul kurang lebih 21.30 WIB. ia dan Putri menunggu angkot 41 jurusan Kampung Rambutan-Citereup, bersama untuk pulang ke kediamannya.

"Jadi saya pulang kerja abis dinas sore itu nungguin angkot berdua temen saya, terus ada angkot lewat tapi posisi lampu depannya enggak kesorot gitu jadi gelap cuma lampu dalamnya saja yang nyala," ujar Usy pada wartawan, Senin (22/6/2020).

Usy ketika dijumpai wartawan di Mapolsek Cimanggis, Senin (22/6/2020).
Usy ketika dijumpai wartawan di Mapolsek Cimanggis, Senin (22/6/2020). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Lanjut Usy, di dalam angkot tersebut sudah ada dua penumpang pria yang duduk berseberangan.

"Yang satu depan pintu dan satu lagi duduk di seberangnya," jelasnya.

Usy dan Putri tidak curiga, hingga akhirnya suasana berubah ketika temannya hendak turun lantaran sudah tiba di tempat tujuan.

"Nah, pas jalan teman saya bilang setop karena dia lebih dekat kosannya, pas bilang setop sopirnya tetap jalan. Habis itu kami langsung didorong ke bawah sama dua penumpang disuruh tengkurap," ucap Usy.

Semua harta benda milik Usy dan rekannya pun habis dikuras oleh dua penumpang pria ini.

Bahkan, dia tak tahu dibawa kemana hingga waktu berlalu sudah sekitar empat jam ia lewati dalam posisi tengkurap di dalam angkot.

"Kami tengkurap di bawah ditutup pakai kain, jadi kami enggak dibawa kemana. Kami juga pakai masker, kan," jelas Usy.

Selama perjalanan, Usy berujar dirinya terus mendapat penyiksaan dari dua penumpang pria tersebut.

"Setiap gerak kami dipukul, kayak disikut gitu. Sama kalau kaki kita gerak langsung ditendang," ucapnya.

Usy berujar, selama dalam perjalanan juga, kaki kedua penumpang pria ini berada di atas badannya, alias menginjak.

"Yang mereka ambil itu kalau saya handphone, uang Rp 100 ribu, perhiasan gelang dan anting. Teman saya handphone, uang Rp 500 ribu,dan di ATM Rp 2,8 juta," tuturnya.

Selain diminta menyerahkan harta bendanya, Usy juga mendapat tindakan kekerasan dari pelaku yang merupakan penumpang yang lebih dulu ada di dalam angkot tersebut.

Bahkan, Usy berujar para pelaku sempat ingin melakukan tindakan pelecehan padanya.

Namun, hal tersebut tidak jadi dillakukan oleh pelaku lantaran Usy melawannya dan berteriak.

Ingin Undang Subscriber, Pernikahan Atta-Aurel Butuh Rp 25 M Hanya untuk Biaya Makan

"Saya langsung melawan dan berteriak, ketika itu dia (pelaku) langsung nodong saya pakai gunting ke arah punggung saya," ujar Usy.

Setelah menguras semua harta miliknya, Usy dan rekannya diturunkan di kawasan Mayor Oking, Kabupaten Bogor.

Ada Orang Memaksa Menitipkan Barang ke Petugas Rutan Bandung, Disangka Isinya Bom, Ternyata . . .

"Jadi penumpangnya itu ngomong cuma butuh uang, kalau saya dan teman saya enggak macam-macam mereka enggak akan macam-macam," ucapnya.

Arti Tangis Bek Persib Bandung Supardi Nasir Seusai Kalahkan Persipura di Final LSI 2014

Atas kejadian tersebut, Usy mengalami trauma yang cukup berat, hingga waswas bertemu dengan orang baru. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bidan dan Perawat di Depok Tengkurap 4 Jam di Angkot Alami Musibah Ini: Setiap Gerak Kita Dipukul

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved