Kantong Sudah Kering untuk Tangani Covid-19, Gubernur Jabar Minta Pilkada 2020 Digeser Tahun Depan

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 dapat digeser ke 2021 demi keamanan dan keselamatan.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
TRIBUN JABAR / MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 dapat digeser ke 2021 demi keamanan dan keselamatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, Pemprov Jabar pun sudah tidak memiliki anggaran untuk menggelar pilkada tahun ini.

Sebelumnya, pemerintah berencana penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 pada Desember 2020.

Di Jawa Barat  akan ada delapan kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pilkada tahun ini, yakni Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kota Depok, Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Pangandaran.

"Yang harus diutamakan itu keselamatan dari rakyat. Kita menyadari Covid-19 ini kan penyakit kerumunan. Dan proses Desember itu kan enggak hanya di Desember. Ada proses pendaftaran, nanti ada kampanye ramai-ramai," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jumat (12/6/2020).

Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan secara pribadi menilai pelaksanaan Pilkada pada Desember 2020 ini terlalu berisiko.

"Jadi saya pribadi cenderung melihat situasi Covid-19 hari ini, tidak meyakini akan kondusif Desember. Mungkin pergeseran ke 2021 lebih realistis dibanding memaksakan di Desember," katanya.

Namun demikian, jika pemerintah pusat tetap menggelar Pilkada Serentak di Desember, pihaknya harus tetap melaksanakannya.

Ular Sanca 4 Meter Dievakuasi dari Permukiman Padat Penduduk di Sukabumi, Petugas Sempat Kesulitan

"Tapi kalau sudah diputuskan, sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, saya harus mengamankan. Salah satu tugas Gugus Tugas Jabar itu menghitung secara ilmiah, risikonya apa kalau tetap dipaksakan di Desember. Tapi kalau boleh memberi pendapat, lebih aman digeser lagi," ujarnya.

Emil mengatakan, jika pilkada tetap dilaksanakan di akhir 2020, pihaknya harus berpikir keras mendapatkan anggaran untuk pilkada karena anggaran tahun ini sudah banyak terserap untuk penanganan Covid-19.

Jabar Belum Putuskan Buka Lembaga Pendidikan di Tengah Pandemi, Ini Alasan Ridwan Kamil

"Karena kami sudah tidak punya uang, intinya. Uang kami sudah habis buat Covid dan bansos. Jadi kalau ada permintaan-permintaan ekstra lagi, kami juga pasti kesulitan. Kecuali anggarannya digeser tahun depan, jadi bisa ada proses penganggaran yang lebih," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved