136 Daerah di Indonesia Berisiko Rendah Penularan Covid-19, Berikut Wilayah Rendah Covid-19 di Jabar
Ahli epidemiologi dan Pakar Informatika Penyakit Menular, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan ada 136 daerah yang berisiko rendah penularan Covid-19.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ahli epidemiologi dan Pakar Informatika Penyakit Menular DR. Dewi Nur Aisyah, M.Sc. DIC mengungkapkan ada 136 kabupaten/kota yang berisiko rendah penularan Covid-19. Kabupaten/kota tersebut termasuk yang ada di Jawa Barat
''Terdapat 136 kabupaten/kota dengan risiko rendah dimana kabupaten/kota tersebut memiliki scoring 20 persen tertinggi teratas,'' katanya dari siaran pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI yang dikutip Tribunjabar.id, Rabu (10/6/2020)
Ia mengatakan, ada 15 indikator utama dalam menentukan zonasi risiko suatu wilayah, antara lain 11 Indikator Epidemiologi, 2 Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat, dan 2 Indikator Pelayanan Kesehatan.
• VIDEO KABAR BAIK, Kondisi Bayi Positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon Tak Lagi Alami Gejala Klinis
''Selanjutnya setiap indikator tersebut kami beri scoring dan dilakukan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasil perhitungan tersebut akan dikategorisasikan jadi 4 zona risiko utama yaiut zona risiko tinggi, zona risiko sedang, zona risiko rendah, dan zona risiko tidak terdampak,'' kataya.
Data ink diperbarui setiap minggunya dan tanggal 7 Juni 2020 terdapat 136 kabupaten/kota dengan risiko rendah.
Khusus di Jawa Barat, kabupaten/kota yang rendah resiko Covid-19 yakni Cianjur, Ciamis, Kota Banjar, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Pangandaran, dan Indramayu.
• 10 Orang yang Kontak Erat Dua Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon Jalani Swab Test Hari Ini
Dewi mengatakan data tersebut bersifat dinamis. Ada daerah-daerah yang sebelumnya tidak terdampak namun dapat berubah menjadi daerah dengan risiko rendah. Begitu juga terdapat daerah yang berisiko rendah yang dapat berpindah menjadi zona risiko sedang atau sebaliknya.
''Kami mengharapkan seluruh masyarakat dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada dalam seluruh sektor kegiatan. Untuk melawan COVID-19 diperlukan upaya kolektif masyarakat besama dalam menjalankan adaptasi baru ntuk hidup amand ari COVID-19,'' katanya. (siti fatimah)