Polisi Bakal Selidiki Kasus Peredaran Uang Palsu di Panyileukan yang Manfaatkan Konter Ramai
Polisi baru saja mendengar dan mengetahui ada aksi tipu-tipu di bulan puasa dengan menggunakan uang palsu di kawasan Panyileukan, Kota Bandung.
Penulis: Ery Chandra | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polisi baru saja mendengar dan mengetahui ada aksi tipu-tipu di bulan puasa dengan menggunakan uang palsu di kawasan Panyileukan, Kota Bandung.
Kepala Polsek Panyileukan, Kom Pol Suhendratno, mengatakan guna menindaklanjuti kabar tersebut pihaknya bakal mengerahkan tim penyidik ke lokasi.
"Belum ada laporan kepada kami. Baru saya dengar sekarang. Baiklah, akan kami proses. Saya teruskan kepada kanit, nanti petugas ke sana," ujar Suhendratno saat dikonfirmasi Tribun melalui ponselnya, Kamis (14/5/2020).
Modus penipuannya adalah berbelanja di Ghozi Tronik yang terletak di Jalan Sindangsari Nomor 79. Konter tersebut melayani penjualan pulsa, kuota, deposit dan lainnya.
• Daftar 10 Pemain Persib dengan Penampilan Terbanyak, Hariono di Posisi Pertama!
Seorang pekerja konter, Nurani Hartati (22) menceritakan peristiwa terjadi tiga minggu lalu. Saat itu kondisinya cukup ramai pembeli.
"Kejadian pertama tiga minggu lalu, akhir bulan April, dan terakhir tanggal 4 Mei kemarin. Uang palsu pecahan Rp 50 ribu, totalnya Rp 250 ribu," ujar Nurani, saat dikonfirmasi Tribun.
Dia tak mengetahui persis orang yang berbelanja menggunakan uang palsu tersebut. Bahkan, tidak memeriksa uang itu saat mereka berbelanja.
• Jual Stiker Sakti Bertulis KAWAL 1, Lima Pelaku di Rancaekek Dicokok Tim Saber Pungli
"Kondisi konter ramai, enggak tahu uang palsu. Langsung dimasukkan ke laci dan memberi kembalian atau melayani pembeli lain," katanya.
Dia bilang uang palsu itu ketahuan pada saat konter sudah tutup dan menyetor uang ke bank terdekat. Sehingga otomatis terbaca bahwa itu uang palsu.
• Persib Punya Pemain Termuda Juga Tertua Musim Ini, Siapa Mereka?
"Kejadian bukan di konter ini saja. Pernah saat itu pagi hari beli sarapan sekitar konter, ada uang dari tukang jual nasi Rp 50 ribu juga palsu atau toko sekitar juga pernah," ujarnya. (*)