Daging Sapi Ternyata Babi

Ini Tips Beli Daging Sapi di Pasar dari Kapolresta Bandung, Agar Tidak Tertipu dengan Daging Babi

Tak tangung-tanggng dalam satu tahun komplotan penjual daging babi ini setahunnya bisa menjual hingga 63 ton, atau 600 kilogram per minggunya.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Lutfi AM
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (12/5/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi AM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam kondisi pandemi Covid-19 di bulan Ramadhan ini, warga di Kabupaten Bandung digegerkan dengan tertangkapnya 4 pelaku penjual daging babi yang diolah menyerupai daging sapi, dan dijualnya dengan disebut sebagai daging sapi.

Tak tangung-tanggng dalam satu tahun komplotan penjual daging babi ini setahunnya bisa menjual hingga 63 ton, atau 600 kilogram perminggunya.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, mengatakan, dalam kondisi seperti ini jangan tergiur dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran.

Dalami Temuan Pengepul Daging Babi, Tim Satgas Pangan Kabupaten Bandung Sidak Pasar Baleendah

Tim Satgas Pangan Kabupaten Bandung sedang melakukan sidak ke Pasar Baleendah, Selasa (12/5/2020), menindak lanjuti penemuan peredaran danging babi yang diolah menyerupai daging sapi.
Tim Satgas Pangan Kabupaten Bandung sedang melakukan sidak ke Pasar Baleendah, Selasa (12/5/2020), menindak lanjuti penemuan peredaran danging babi yang diolah menyerupai daging sapi. (Tribun Jabar/Lutfi AM)

"Jadi, biasanya daging ini (daging babi yang diolah menyerupai daging sapi) ditawarkan dengan harga yang relatif lebih murah, artinya, bisanya ada perbedaan Rp 20-30 ribu dari harga pasaran," ujar Hendra, di Pasar Baleendah, Selasa (12/5/2020).

Selain itu kata Hendra, pastikan membeli daging di toko-toko, loss,atau kios yang mendapat setifikasi halal (kios-kios di dalam pasar).

"Jangan membeli di pinggir jalan, (pedagang tanpa izin atau kaki lima) kemungkinan terjadi kasus (di tempat) seperti itu," kata dia.

Praktik Curang Jual Daging Sapi Isi Daging Babi Hutan, Ini Kronologi Pengungkapan Kasus Itu

Menurut Hendra kalau melihat secara fisik, ada sedikit perbedaan kalau daging babi itu relatif lebih pucat lebih putih karena banyak lemaknya.

"Sedangkan daging sapi lebih merah karena unsur dagingnya lebih banyak," tuturnya.

Hendra memaparkan, sampai saat ini tidak ada pedagang (pasar) yang menerima barang dari para pelaku yang sudah diamankan.

"Jadi para pedagang di pasar tetap melalui tempat pemotongan hewan yang telah diakui pemerintah," ucapnya.

Cara Mudah Bedakan Daging Sapi dan Daging Babi, Kata Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Sapi Kabupaten Purwakarta

Penjual daging sapi tapi berisi daging babi di Bandung sudah ditangkap polisi.

Aksi curang penjual daging sapi itu ternyata sudah berlangsung satu tahun.

Menurut polisi, daging babi yang sudah dipasarkan para pelaku mencapai 63 ton.

Lalu bagaimana cara membedakan daging sapi dengan daging babi atau daging babi hutan alias celeng?

Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Sapi Kabupaten Purwakarta, Toni M Hidayat mengatakan, ada tiga cara untuk membedakan daging sapi dengan daging babi.

“Yakni dari warna, tekstur, dan bau,” ujar Toni saat dihubungi Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (12/5/2020).

VIDEO-Kronologis Terungkapnya Penjualan Daging Babi di Bandung

Polisi menangkap pedagang daging babi yang diserupakan dengan daging sapi di Bandung.
Polisi menangkap pedagang daging babi yang diserupakan dengan daging sapi di Bandung. (Humas Polresta Bandung)

Toni menjelaskan, warna daging sapi adalah merah jambu.

Sedangkan daging babi lebih gelap atau agak hitam. Dari bau, daging sapi tidak mengeluarkan bau anyir.

Namun daging babi mengeluarkan bau anyir yang cukup pekat.

Sedangkan dari sisi tekstur, daging sapi lebih lembut dibanding daging babi yang agak kasar.

Ketiga hal tersebut bisa menjadi pembeda kedua jenis daging tersebut.

“Masalahnya, daging babi itu mirip daging impor. Daging dibekukan dulu, jadi masyarakat sulit membedakan keduanya,” ungkap Toni.

Untuk itu, ada baiknya masyarakat langsung membeli daging segar di pasar ataupun tempat lainnya.

Kalaupun tidak memungkinkan karena kondisi PSBB, belilah daging sapi di aplikasi yang terpercaya.

Perhatikan juga masalah harga. Jangan tergiur dengan harga yang murah.

Harga daging sapi saat ini di pasaran masih normal di kisaran Rp 110.000 per kilogram.

“Saat ini, daging impor susah masuk. Jadi kami mengandalkan daging sapi lokal,” ucapnya.

Itu pula yang menjadi alasan Toni tidak berani mengambil permintaan paket Lebaran.

Berbeda dengan tahun lalu, ia menyediakan paket Lebaran sebanyak 5 ton daging sapi.

Untuk penjualan saat corona, Toni mengaku, pengaruhnya mencapai 50 persen.

Sebab sebagian dari konsumennya adalah tukang bakso dan restoran. (Kolmpas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved