Aplikasi SPIT Bantu Pantau Covid-19 dan Bansos Pemerintah

Kondisi yang dialami pasutri lansia tunanetra asal Cimahi, Ace Wiharja (54) dan Sumariah (48), kini mulai bisa dipantau melalui aplikasi bernama SPIT

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Penyumbang aplikasi SPIT, Petrus Adamsantosa (kanan), sedang menerangkan kinerja aplikasi SPIT kepada Pangdam Ill/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto (tengah), disaksikan Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jabar, Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian dan Manajemen Laboratorium, Letkol Asep Sugiharto dari Kogartap ll/Bandung, di Kodam lll/Siliwangi, Senin (11/5/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kondisi yang dialami pasutri lansia tunanetra asal Cimahi bernama Ace Wiharja (54) dan Sumariah (48), kini mulai bisa dipantau melalui aplikasi bernama SPIT (Sistem Pelaporan Informasi Terrpadu) yang sistem kerjanya melibatkan satuan Babinsa di setiap wilayah daerah terbawah di lingkungan Kodam III/Siliwangi.

Pasutri Lansia Tunanetra Terdampak Covid-19 Peroleh Bantuan dari YKKJRK

Aplikasi SPIT yang dimiliki Kodam III/Siliwangi kini menjadi salah satu sarana yang bisa diandalkan untuk membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi penyebaran Covid-19 di Jabar. Aplikasi ini telah diperkenalkan oleh Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, kepada Gugus Tugas Covid-19 belum lama ini, termasuk dalam rapat-rapat Gugas Covid-19.

Pangdam mengatakan bahwa aplikasi SPIT akan mempermudah pendataan dan pengumpulan informasi dari seluruh wilayah Jabar terkait sebaran Covid-19.

"Melalui aplikasi SPIT Babinsa bisa langsung mendapatkan informasi face to face langsung dari masyarakat. Informasi tersebut kemudian dilaporkan menjadi sebuah maping di seluruh wilayah dalam hitungan detik secara real time," ujar Pangdam dalam rapat Gugas Covid-19 belum lama ini.

Sementara menurut Wakil Ketua Gugas Covid-19 Bidang Pelacakan Kontak, Pengujian Masal dan Manajemen Laboratorium, Letkol Asep Sugiharto, aplikasi SPIT sudah mulai beroperasi sejak diperkenalkan beberapa waktu lalu. Melalui aplikasi ini, para Babinsa akan mampu mengidentifikasi dan melacak bahkan melokalisir pasien positif untuk kemudian dipetakan secara real time.

"Sehingga status yang bersangkutan dari hari ke hari bisa dipantau di peta yang ada di aplikasi SPIT. Dengan demikian, Panglima, Gubernur, Kapolda serta anggota Gugus Tugas Covid-19 bisa segera mengambil langkah-langkah. Dengan begitu kita berharap PSBB yang melokalisasi wilayah, bisa dioptimalkan karena individunya juga dimonitor, difasilitasi dan dibantu pengobatannya, serta dicek, juga di-update perkembangan kasusnya," katanya.

Aplikasi SPIT Bantu Pencegahan Penyebar Covid-19 dan Pendataan Bansos Pemerintah

Sementara menurut Petrus Adamsantosa, selaku ketua YKKJRK, pemilik Javaretro Suites Hotel serta penyumbang aplikasi SPIT kepada Kodam III/Siliwangi, aplikasi SPIT, kini memiliki banyak fungsi, atau multifungsi. Di samping sebagai maping untuk pencegahan penyebaran Covid-19, menurut Adam, SPIT juga mampu menjadi sebuah sarana atau alat yang bisa memantau pendataan logistik bantuan sosial pemerintah kepada masyarakat.

"Jadi SPIT kini juga bisa membantu mendata masyarakat yang layak menerima bansos pemerintah, tidak menerima bansos, bahkan bisa memantau jika ada keluarga yang menerima dobel bantuan," ujar Adam.

Aplikasi SPIT, kata Adam, kini memiliki fungsi ganda sebagai pemantau penyebaran Covid-19 dan mendata sebaran dan penerima bansos pemerintah. Menurut Adam yang pada Senin (11/5/2020) sedang menggelar sosialisasi Aplikasi SPIT bersama Gugas Covid-19 di Kodam III/Siliwangi, pihaknya menerima informasi adanya pasutri lansia tunatera yang tidak memperoleh bansos. Hal ini kemudian ditindaklanjuti olehnya dengan langsung memberikan bantuan kepada pasutri tersebut.

"Begitu memperoleh informasi, saya langsung menginstruksikan koordinator difabel, Restu, untuk segera menangani hal tersebut. Saya instruksikan Restu untuk segera belanja kebutuhan pokok seperti beras, minyak, telur lalu sabun untuk keperluan kesehatan dan langsung menyalurkan bantuan itu kepada mereka," ujar Adam.

Aplikasi SPIT pemantau Covid-19 dan bansos pemerintah, menurut Adam, memang kini sudah beroperasi dengan melibatkan Babinsa di daerah. Babinsa, kata Adam, adalah mata dan telinga Pangdam yang dipercaya sudah memahami setiap jengkal tanah wilayah terpencil di kota kabupaten Jabar. Untuk itulah, kata Adam, Babinsa ini memiliki peranan penting dalam sistem operasi SPIT saat ini.

Adam merasa bersyukur bahwa aplikasi SPIT yang dia sumbangkan untuk Kodam III/Siliwangi bisa difungsikan untuk memantau sebaran Covid-19 di Jabar bahkan memantau bansos pemerintah saat ini, baik dari pusat maupun daerah.

"Saya berharap aplikasi SPIT ini bisa memberi masukan dan bisa mempercepat penyelesaian masalah Covid-19 ini agar semua bisa kembali ke kehidupan normal seperti semula," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved