Dekan Fakultas Keperawatan Unpad: Perawat Butuh Perhatian Semua Pihak

Dokter dan perawat tetap berusaha kerja maksimal di tengah pandemi corona meski rentan terpapar. Apalagi alat pelindung diri (APD) sangat terbatas.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Giri
(Shutterstock)
Ilustrasi: perawatan pasien yang positif terinfeksi virus corona 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dokter dan perawat tetap berusaha kerja maksimal di tengah pandemi corona meski rentan terpapar. Apalagi alat pelindung diri (APD) sangat terbatas.

Akademisi keperawatan dari Universitas Padjadjaran, Henny Suzana Mediani, menilai meski tahu risiko dan sangat berat, perawat tetap punya komitmen untuk merawat pasien.

"Perawat terus bekerja walaupun APD tersedia di rumah sakit terbatas. Ini karena keberanian moral dan tanggung jawab profesional," ujar Henny melalui keterangan tertulis yang diperoleh Tribun, di Kota Bandung, Kamis (7/5/2020).

Menurutnya, mereka berada di garda terdepan, sosok penting penanganan pasien pandemi Covid-19. Mereka menjadi konektor antara pasien dan tenaga kesehatan profesional lainnya.

Dekan Fakultas Keperawatan Unpad itu mendorong agar rumah sakit mesti menyediakan APD dan mampu menghitung rasio kecukupan dari perawat bekerja.

"Perawat butuh apresiasi dan perhatian semua pihak" katanya.

Dhika Bhayangkara Merasa Latihan Mandiri Lebih Menyenangkan dengan Aplikasi Kebugaran

Dia mengatakan banyaknya perawat bekerja lebih dari jam kerja saat pandemi virus corona berisiko mengalami gangguan kesehatan mental.

Sebab, perawat harus menjalankan tanggung jawab meski berada di tengah rasa takut bakal terjadi pada diri sendiri dan keluarga. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved