167 Usaha Kuliner Kreatif di Ciamis Terimbas Covid-19, Lima Di Antaranya Terpaksa Tutup
Sebanyak 167 unit usaha kreatif di Ciamis terimbas pandemi Covid-19. Terbanyak dari kelompok usaha kuliner kreatif,
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Sebanyak 167 unit usaha kreatif di Ciamis terimbas pandemi Covid-19. Terbanyak dari kelompok usaha kuliner kreatif, mencapai 59 unit usaha.
Ada yang mengalami penurunan omzet sampai 50% bahkan sampai 85%. Tak sedikit pula yang terpaksa tutup usaha atau hanya merumahkan sejumlah pekerja.
Ratusan unit usaha kreatif termasuk usaha kuliner tergabung dalam “Ciamis Culinary Club” tersebut di bawah binaan bidang ekonomi kreatif Dinas Parwisata Ciamis
“Ada sekitar 167 unit usaha ekonomi kreatif di Ciamis yang terdampak pandemic Covid-19. Terutama usaha kuliner,” ujar Sekdis Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia kepada Tribun, Senin (27/4/2020).
Dari 14 subsektor ekonomi kreatif di Ciamis baru enam sub sektor yang sudah terdata kena dampak pandemi Covid-19.
Di antaranya menurut Budi adalah komunitas kuliner, fotografi,music , kerajinan, game online dan fashion. Diluar itu ada grup band dan music.
• Baku Tembak di Poso, Satu Terduga Teroris Tewas, Lainnya Masih Dikejar
“Kami tengah merancang even virtual untuk 6 komunitas ekraf tersebut. Misalnya dari komunitas kuliner bagaimana mereka menyiasati kondisi yang sulit seperti sekarang ini untuk tetap bertahan. Dan bagi yang kreatif akan disediakan dana stimulant,” katanya.
Unit usaha kreatif yang sudah terdata dan terdampak pandemi Covid-19 tersebut menurut Budi diantaranya Kelompok Kuliner (59 uni), kerajinan (28), fashion (13), studio foto (9), cindera mata (20), seni pertunjukan (21) dan band (9).
Ada tiga solusi dari dampak dari pandemic Covid-19 kata Budi, yakni menyangkut kesehatan, jaminan social dan ketahanan ekonomi.
“Dampak terhadap ekonomi kreatif tentu menyangkut ketahanan ekonomi. Tapi sampai saat ini belum ada detil prosedur dan SOP (standard operational)nya,” ujar Budi.
Lebih rinci menurut Koordinator “Ciamis Culinary Club”, Hana Maulani atau akrab dipanggil Hana Cici tersebut, di Ciamis ada sekitar 100 unit usaha kuliner kreatif yang terdampak pandemi Covid-19. “Tidak hanya kue, tetapi bermacam usaha kuliner kreatif yang kena dampak,” ujar Hana Cici kepada wartawan,
Dari komunitas kuliner yang sangat terdampak pandemic Covid-19 menurut hana adalah unit usaha kue.
“Biasanya memasuki bulan puasa ini permintaan kue (kue kering) untuk lebaran sudah berdatangan. Tapi puasa sekarang nyaris tidak ada pesanan. Mungkin masyarakat sekarang lebih meutamakan kebutuhan pokok,” katanya.
• Di Sentra Unggas Ciamis, Harga Ayam Pedaging Kembali Terpuruk, Sentuh Rp 9.000 Per Kilogram
Lima terpaksa tutup usaha
Penurunan omzet kuliner kreatif yang terimbas pandemi corona tersebut kata Hana cukup beragam dari 50 % sampai 80%.
“Bahkan ada yang tutup sama sekali. Terutama mereka yang pangsa pasarnya sekolah terpaksa tutup total, karena sekolah sekarang libur (belajar di rumah). Ada juga yang dulu produksi kue sekarang malah jualan es kelapa muda. Namanya usaha kreatif,” ujar Hana.
Penyebab utama penurunan omzet penjualan produk kuliner kreatif tersebut menurut Hana terutama karena menurunnya daya beli masyarakat.
“Sekarang, akibat pandemic Covid yang menjadi prioritas adalah kebutuhan pokok,” katanya.
Sementara untuk pemasaran tidak lah sulit, baik itu melalui medsos, go food, WA, system delivery order dan sebagainya.
• Warga Bandung Bisa Mulai Bayar Zakat Fitrah, Ini Besaran yang Harus Dibayar Jika Dikonversi Uang
“Kalau untuk pemasaran tidaklah sulit. Tapi kalau tidak ada yang beli mau bagaimana,” ujar Hana.
Hana menyebutkan usaha merisol dan aneka kue yang dilakukannya kini mengalami omset penjualan samai 50% sehingga ia terpaksa merupakan dua dari lima pekerjanya.
“Tapi bila ada pesanan yang cukup banyak, kedua pekerja yang dirumahkan tersebut dipanggil kembali. Saya cukup terbantu dengan adanya pesanan dari dinas,” katanya,