Kampung Cibeas yang Unik, Ada Rumah Bahtera Nabi Nuh dan Masjid Beratap Pesawat

Masjid ini mengandung filosofi bahwa setiap ibadah salat yang dilaksanakan akan mengantarkan pada kesempurnaan lahir dan batin.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
TRIBUN JABAR/M RIZAL JALALUDIN
Masjid di yang beratap menyerupai pesawat terbang di Kampung Cibeas, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jumat (24/4/2020). 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Rumah biasanya berdesain sederhana, cukup ditopang dengan beberapa tiang, lalu atap berbentuk segitiga, ada yang satu tingkat hingga dua tingkat.

Namun, di Kampung Cibeas, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, terdapat bangunan rumah yang unik.

Bangunan rumah di Cibeas ini hampir 99 persen menyerupai perahu. Rumah perahu, sebutannya. Rumah ini berpanjang sekitar 20 meter.

Rumah tersebut sengaja dibangun untuk mengenang kisah Nabi Nuh A.S.

Seperti diketahui, Nabi Nuh A.S menjalankan tugas kerasulan selama ratusan tahun. Namun, hanya sedikit sekali yang mau menjadi pengikutnya untuk beriman kepada Allah Swt.

Karena itul, Allah menyuruh Nabi Nuh A.S. untuk membuat perahu karena Allah bermaksud menenggelamkan kaum yang durhaka itu.

Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh A.S, datang angin topan yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana sehingga datanglah banjir,

Nabi Nuh A.S melaksanakan perintah Allah. Dia bersama pengikutnya kemudian naik bahtera sehingga selamatlah dari banjir yang sangat dahsyat.

Dari kisah tersebut, Simal Nurhaidi (80) atau akrab disebut Abah Simal, selaku sesepuh di Kampung Cibeas, Desa Sangrawayang, mengatakan alasan dibuatnya rumah perahu.

"Bangunan unik rumah berbentuk perahu dengan ukuran panjang kurang lebih 20 meter persegi mengandung filosofi tersendiri. Rumah berbentuk perahu itu dibuat untuk mengenang kisah Nabi Nuh,” kata Abah Simal saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Jumat (24/4/2020).

Bangunan unik lainnya yakni masjid yang atapnya berbentuk pesawat terbang. Padahal biasanya masjid hanya berbentuk hampir menyerupai rumah. Yang membedakan adalah kubah.

Di Cibeas, masjid dibuat berbeda. Masjid dibuat dengan atap berbentuk pesawat terbang yang bernama Masjid Robbul Alamin. Masjid tersebut juga terkenal sebagai Masjid 1.000 Pintu.

"Masjid ini mengandung filosofi bahwa setiap ibadah salat yang dilaksanakan akan mengantarkan pada kesempurnaan lahir dan batin," ujar Simal. "Hampir semua bangunan di kampung ini terbuat dari kayu dan bambu. Hal ini dimaksudkan agar semua makhluk hidup harus hidup rukun dan berbaur dengan alam," lanjutnya.

Di tempat terpisah, Ketua RT 1 Kampung Cibeas, Ahmad Deposit, menjelaskan, bangunan masjid Robbul Alamin atau Masjid 1.000 Pintu dibangun sejak 1995 memakai bahan dari bambu. Masjid terssebut berluas sekitar satu hektare.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved