6 Tips Berpuasa Tetap Langsing dan Sehat, Anda Bisa Mencobanya

Buatlah target berapa kilogram berat badan Anda turun. Untuk normalny dalam satu bulan berat badan bisa berkurang dua hingga empat kilo.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Shutterstock
Ilustrasi 

Ia mengatakan setiap orang memiliki respons yang bereda-beda. Anda harus lihat perubahan berat badan jika prosesnya lambat, tambahkan karbohidrat dan lemak untuk dikonsumi.

Jika perubahan berat badan terlalu cepat, tambah porsi karbohidrat dan protein yang dikonsumsi.

3. Perhatikan Kandungan Gula

Kebanyakan orang saat berbuka puasa akan minum air mineral lalu makan besar.

Dion menjelaskan, saat puasa sinyal kelaparan jadi membuat orang lebih rakus dan kalap saat makan.

Bahkan sebagian orang justru memakan makanan yang lebih banyak yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya saja makan kalori tinggi nutrisinya rendah, seperti manisan, dan kue.

"Hal yang lebih tepat adalah berbuka dengan air mineral lalu konsumsi buah-buahan untuk mengatur kandungan kadar gula darah," ujarnya.

Ia memberikan contoh kurma memiliki kandungan gula yang tinggi dan serat yang banyak. Anda bisa mengonsumsi setengah cup kurma lalu istirahat dan salat, setelah itu baru makan besar.

"Ketika makan pun secukupnya saja, jangan berlebih. Untuk membantu regulasi rasa lapar bisa minum air mineral 250 mililiter sehingga saat berbuka tidak kalap," ujarnya.

4. Mengatur Sahur

Dokter Dion menyarankan saat puasa sebaiknya tidakmelewatkan sahur karena tubuh akan kekurangan energi selama menjalani ibadah puasa.

Karbohidrat dalam makanan tak semuanya sama. Sebagian makanan ada yang menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat begitu cepat saat Anda mengonsumsinya.

Makanan yang memicu lonjakan gula darah tersebut berkaitan dengan suatu skala atau sistem yang disebut sebagai indeks glikemik.

Indeks glikemik adalah sistem penomoran terkait kandungan karbohidrat dalam makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Jenis makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi cenderung lebih dapat dicerna dan diserap oleh tubuh sehingga memicu lonjakan kadar gula darah dalam tubuh.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved