Jumlah Peziarah Makam Jelang Ramadan di TPU Cieunteung, Kota Tasikmalaya Turun Drastis
Warga yang berziarah ke TPU Cieunteung, Kota Tasikmalaya, menjelang Ramadan 1441 H, menurun drastis.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Warga yang berziarah ke TPU Cieunteung, Kota Tasikmalaya, menjelang Ramadan 1441 H, menurun drastis.
Penurunan peziarah berkaitan dengan antisipasi penyebaran wabah virus corona.
Selain karena warga melakukan social distancing juga banyak yang tak bisa mudik.
• Pemkab Tasikmalaya Merilis Satu Warganya yang Domisili di Bandung Positif Corona, 23 PDP 7 Meninggal
• Wali Kota Sukabumi Harap Warganya Tidak Mudik, Pastikan Pasokan Pangan Aman
PemantauanTribunjabar.id hari kedua menjelang Ramadan, Rabu (22/4), suasana TPU Cieunteung tampak sepi.
Terlihat hanya beberapa keluarga yang berziarah.
"Tadinya saya tidak akan ziarah kubur karena katanya dilarang. Tapi sudah lama tidak bersih-bersih makam, ya akhirnya ke sini juga," ujar Ani (45), yang tengah ziarah ke makam ayahnya.
Salah seorang petugas TPU Cieunteung, Aris Hidayat, mengungkapkan, sejak wabah virus corona merebak, terjadi penurunan peziarah.
Kondisi tersebut berlangsung hingga menjelang Ramadan.
"Awalnya saya memperkirakan menjelang Ramadan akan banyak yang datang. Tapi ternyata tidak," ujar Aris.
Ia menyebut penurunan kedatangan peziarah mencapai 80 persen dibanding tahun lalu.
Aris mengatakan, jumlah makam yang ada di TPU Cieuteung sekitar 5.000 makam.
Sekitar 50 persen masih diziarahi keluarga dan sisanya sudah tidak diketahui lagi keluarganya.
"Yang masih membayar retribusi hanya sekitar 30 persen. Jadi sebagian besar makam di sini, dipelihara oleh negara," ujar Aris.
Ia memperkirakan, hari terakhir ziarah jelang Ramadan, Kamis (23/4), tidak akan ada perubahan.
"Ini dampak dari wabah virus corona. Terutama banyak warga yang tidak mudik. Biasanya memang yang ziarah itu kebanyakan pemudik," kata Aris. (firman suryaman)