Rahasia Perajin di Desa Ciheulang Bandung Bikin Peuyeum Enak, Dijual Hingga ke Sumatra
Lala (70), perajin peuyeum asal Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, memiliki trik khusus agar peuyeum buatannya enak.
Penulis: Januar Pribadi Hamel | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Kosim (62) mengocok rebusan singkong di langseng. Singkong-singkong yang telah dikupas seberat 80 kg itu direbus untuk dijadikan tapai ( peuyeum ).
Dia bersama anaknya, Uden Wahyudin (27), membuat makanan ini untuk dijual ke pasar-pasar terdekat. Maman adalah warga Lebakbiru, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
Desa itu berbatasan dengan Desa Cikawung, Kecamatan Baleendah. Kedua desa tersebut merupakan sentra pembuat tapai di Kabupaten Bandung.
Maman dan Uden membuat peuyeum dua hari sekali sebelum dijual ke pasar-pasar.
Produksi peuyeum diawali dengan pembelian singkong ke bandar atau ke penjual yang datang ke rumah Maman. Setelah itu bahan baku peuyeum tersebut dikupas.
"Setelah dikupas baru dibersihkan. Singkongnya harus benar-benar bersih karena kalau masih kotor sangat berpengaruh pada proses produksi selanjutnya," kata Uden di rumahnya di Lebakbiru, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (16/4/2020).

• Sedikit yang tahu di Baleendah dan Ciparay Ada Sentra Peuyeum, Usaha Turun-temurun di Desa Ciheulang
• Bek Persib Bandung Langgar Harapan Keluarga, Victor Iqbonefo: Sekarang Mereka Bangga
Proses selanjutnya adalah perebusan singkong. Puluhan singkong yang beratnya mencapai 80 kg dimasukkan ke langseng yang berisi air mendidih. Lama proses ini tergantung jumlah singkong yang direbus.
Singkong-singkong yang sudah matang kemudian dikeringkan. Proses pengeringan singkong ini menggunakan kipas angin dan membutuhkan waktu sekitar 4 jam.
"Setelah kering, baru singkong-singkong ditaburi ragi. Perbandingannya, singkong 80 kg ditaburi ragi 4 bungkus. Ragi belinya di penjual yang ada di Cikawung," kata Eden.
Setelah peragian, singkong-singkong itu disimpan. Proses fermentasi peuyeum ini bisa memakan waktu dua hari.
"Matangnya peuyeum bisa dua harian. Kalau ada yang beli sebelum matang juga, silakan, dan simpan dulu sebelum dimakan," kata Eden.
Lala (70), perajin peuyeum asal Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, memiliki trik khusus agar peuyeum buatannya enak. Menurutnya, singkong yang direbus jangan terlalu tua atau muda.
"Harus di tengah-tengah. Kalau singkong yang tua nanti peuyeumnya bisa keras. Kalau masih muda, peuyeumnya bisa lembek," katanya di rumahnya di Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, Kamis (16/4/2020).
• Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Sukabumi Juga Rusak Empat Rumah
• Driver Ojek Online Dilarang Bawa Penumpang saat PSBB di Bandung Raya, Ini Komentar Manajemen Gojek
Dijual hingga ke Sumatra
LALA (70) memiliki penjual yang mengambil peuyeum ke rumahnya. Setiap hari, ketujuh penjual keliling itu menyetor hasil jualannya ke Lala.