Rahasia Perajin di Desa Ciheulang Bandung Bikin Peuyeum Enak, Dijual Hingga ke Sumatra
Lala (70), perajin peuyeum asal Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, memiliki trik khusus agar peuyeum buatannya enak.
Penulis: Januar Pribadi Hamel | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Mereka berkeliling ke rumah-rumah warga dan pasar menggunakan pikulan, semisal ke Pasar Palasari, Dago, Majalaya, dan daerah lainnya.
Harga yang ditawarkan bervariasi. Namun, dari Lala harga peuyeum dipatok Rp 5.000 per kg.

"Harga jualnya tergantung mereka. Kalau saya mah yang penting mereka setor Rp 5.000 setiap harinya," kata Lala
di rumahnya Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (16/4/2020).
Para penjual itu, setiap hari, mengambil peuyeum 50 kg. Dari pagi hingga sore berjualan, 50 kg peuyeum itu belum tentu laku semua dan sisanya dijajakan keesokan harinya.
"Peuyeum buatan saya kekuatannya tiga hari. Kalau sudah tiga hari tidak terjual, peuyeum saya bagikan ke tetangga. Enggak banyak sisanya, paling 20 kg," kata Lala.
Setiap dua hari sekali, Lala bisa membuat tiga kuintal lebih peuyeum.
Selain dipasarkan di Bandung dan sekitarnya, peuyeum Lala juga dijual di Cirebon, Tasikmalaya, dan kota lain di Jawa Barat.
• Cara Ridwan Kamil Tangani Covid-19 Diapresiasi, Tunjukkan Harmonisasi dengan Pusat
• Bupati Ciamis Wanti-wanti Jangan Sampai Ada Warganya yang Kelaparan Gara-gara Covid-19
Bahkan, kata Lala, peuyeum-peuyeumnya ada yang dikirim ke Jambi. Menurutnya, ada orang di desanya yang menawarkan ke wisatawan yang datang ke Bandung.
"Ke Madura juga ada. Kirimnya bisa mencapai 20-30 kg," kata Lala.
Lala mengaku peuyeumnya sudah tersohor ke mana-mana. peuyeum buatannya, kata Lala, memiliki perbedaan dengan peuyeum yang lain. "Peuyeum buatan saya tidak keras. Lembeknya juga pas," kata Lala.
Lala memiliki trik sendiri dalam pembuatan peuyeum terutama dalam pemilihan singkong. Menurutnya kematangan singkong harus pas, jangan terlalu muda dan jangan pula terlalu tua.
Jangan lupa juga, kata Lala, saat perebusan jangan terlalu matang. Kalau singkongnya sudah terlihat bening, bisa langsung diangkat. "Jangan masih mentah langsung diangkat," kata Lala.
Lala juga memiliki rahasia saat peragian. Peragian singkong, kata Lala, jangan sembarang. Takarannya harus tepat, jangan asal tabur ragi. "Peragiannya harus pas," kata Lala.
Peuyeum harus ditunda dua hari sebelum dipasarkan. Namun, kata Lala, peuyeum belum matang bisa diambil kalau pembelinya dari jauh. "Peuyeum nanti pematangannya bisa di jalan atau di rumah," ujarnya. (januar ph)