Dukung Lawan Wabah Virus Corona, ITS Produksi Ratusan Face Shield per Hari Untuk RS Rujukan Corona
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) memproduksi ratusan alat pelindung diri (APD) jenis Face Shield per hari
TRIBUNJABAR.ID - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) memproduksi ratusan alat pelindung diri (APD) jenis Face Shield per hari.
Dalam sehari mereka mampu diproduksi Yaitu 500 sampai 1.000 Face Shield.
Pelindung wajah ini diproduksi untuk kebutuhan tim medis RS rujukan pasien positif virus corona.
Sejak Face Shield diproduksi pada Sabtu (21/3), ITS langsung menerima 270 ribu pesanan.
• Pencegahan Virus Corona, Pengendara Motor Diimbau agar Tidak Berboncengan, Bagaimana Nasib Ojek?
Nantinya APD ini akan dikirim ke RSUD Dr. Soetomo sebanyak 3.000 buah, RS Soewandhi 3.000 buah, RS Unair 500 buah dan RS di Jakarta, Sorong dan lainnya.
"Saya tidak menyangka responsnya begitu besar. Tadi pagi dibuka, bahkan pemesan sudah ada dari Sorong, Maluku Lombok, ini khawatir kewalahan juga," kata Ketua Laboratorium Integreted Digital Desain Prodi Desain Produk ITS Rendra Yuangga di Gedung Robotik, Rabu (25/3/2020).
Bersama Asosiasi Printer 3D Indonesia, prosedur produksi yang diterapkan ada dua jenis agar lebih efisiensi. Yakni cara 3D Printing dan CNC Router.
3D printing diproduksi lebih detail, seperti ada nama rumah sakitnya dan bahan lebih bagus.
Namun produksinya memakan waktu lebih lama dan kurang efisien dengan jumlah APD tim medis yang terus berkurang.
"Cara kerjanya menata bahan lelehan dan nantinya akan menjadi benda yang dikonsepkan," ujarnya.
Sedangkan CNC Router ialah mesin yang dilengkapi digital signal processing (DSP) untuk memotong atau mengukir bahan tertentu.
Sistem kerjanya substractive atau melakukan pengurangan.
• 6 Karyawan PT Kahatex Terindikasi Positif Covid-19, Langsung Diisolasi di Mess Perusahaan
"Dari bahan yang utuh, bahan diukir sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang diinginkan," katanya.
Kecepatan produksi Face Shield diharapkan segera memenuhi kebutuhan, terutama Jatim yang meminta 35.000 buah.
"Satu mesin CNC Router punya kecepatan produksi hampir sama dengan 200 sampai 400 printer sekaligus. CNC Router kemudian kami pilih sebagai cara yang diprioritaskan," jelasnya.