Ribuan Buruh di Jabar di-PHK, Pengusaha Kehilangan Omzet sampai 50 Persen

Untungnya, hal itu tidak berimbas ke perusahaan sepatu milik Yusuf Sahroni (31).

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
(ilustrasi) Ribuan buruh dan mahasiswa tiba di Jalan Gandawijaya, Kota Cimahi, Kamis (12/3/2020) sekitar pukul 15.30 WIB. 

Yusuf memiliki cara tersendiri agar produksi tetap berjalan. Dia tetap mempekerjakan karyawannya dengan mematuhi imbauan pemerintah, social distancing.

Yusuf mengisolasi karyawan, terutama bagian administrasi, di rumahnya.

Mereka yang masih indekos diberi fasilitas tempat menginap memadai di rumah Yusuf di Gang Haji Ibrahim, Jalan Cibaduyut, Kota Bandung.

Lilo (43), Head B&D (Business & Development) Bamboo Studio, menyebut virus korona berdampak kepada penjualan.

Menurutnya, ada penurunan yang signifikan, terutama offline, seperti dari sales, konter di deptstore, dan pengunjung ke galeri.

Namun, katanya, dari segi produksi perusahaan masih tetap berjalan sesuai jadwal dengan bahan baku yang sudah dipersiapkan sebelum wabah.

Bamboo Studio adalah perusahaan yang memproduksi kaus kaki, sepatu, dan lain-lain, yang menggunakan bahan serat bambu.

Mereka memiliki galeri dan tempat produksi di Jalan Sanggar Kencana VI, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.

"Kalau lewat online, tetap seperti biasanya ada penjualan atau pengiriman sama dengan biasanya," kata Lilo lewat WhatsApp, Kamis lalu.

Menurut Lilo, yang menjadi kendala adalah pasokan bahan baku yang diimpor dari Cina.

"Saat ini dibatasi bahkan belum boleh masuk ke Indonesia," katanya.

Kendala lainnya, kata Lilo, toko-toko pelanggan banyak yang meminta mundur jatuh tempo pembayaran, yang memberikan efek domino memaksa perusahaan mengajukan penangguhan pembayaran ke pemasok bahan baku.

"Aktivitas pekerja juga banyak yang bergilir. Pegawai-pegawai yang sakit dipaksakan jangan masuk karena akan berisiko pegawai lain tertular. Hal tersebut menurunkan produktivitas kerja karyawan," katanya.

Lilo mengatakan sulit mengejar target pemasaran karena situasi lapangan yang membuat petugasnya susah masuk ke wilayah yang menerapkan karantina.

"Karyawan juga ada yang meminta untuk dirumahkan karena takut wabah jika tetap bekerja ke lapangan," kata Lilo.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved