Ribuan Buruh di Jabar di-PHK, Pengusaha Kehilangan Omzet sampai 50 Persen
Untungnya, hal itu tidak berimbas ke perusahaan sepatu milik Yusuf Sahroni (31).
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyebaran virus corona mengganggu dunia usaha.
Pengusaha ada yang mengaku kehilangan omzet hingga 50 persen.
Bahkan ada yang menghentikan produksinya. Imbasnya, ada karyawan yang terpaksa dirumahkan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi, mengatakan, puluhan ribu pekerja di Jawa Barat harus dirumahkan dan ribuan lainnya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sekitar 40 ribuan yang dirumahkan dan tiga ribuan itu yang terdampaknya PHK. Total sekitar 43 ribuan, lah. Itu baru data sementara. Nah, sebelum final, berarti data itu data sementara dan terus berkembang atau terus di-update," kata Ade saat dihubungi, Sabtu (4/4).
Menurut Ade, dia baru mendata 502 perusahaan di 21 kabupaten dan kota di Jawa Barat sejak 31 Maret 2020.
Di Jawa Barat sendiri ada sekitar 47.221 perusahaan, 30 ribu perusahaan di antaranya masuk kategori mikro.
Skala kecil ada sekitar enam ribu perusahaan, skala sedang ada lima ribu perusahaan, dan skala besar industri ada sekitar tiga ribu perusahaan.
"Sebanyak 502 perusahan di Jabar itu ternyata 86 persennya sudah memberikan gambaran atau laporan mereka terdampak oleh Covid-19. Artinya, kan, pastilah ada yang terdampak sampai bisa tutup atau mungkin off dulu," ujar Ade.
Menurut Ade, dampak yang mereka rasakan antara lain kesulitan bahan baku.
Negara yang diandalkan untuk mengimpor bahan baku, kata Ade, melakukan kebijakan lockdown.
Selain itu, pihak perusahaan atau industri juga bergantung pada pembeli yang mayoritas berada di negeri yang menyatakan lockdown.
Normal
Untungnya, hal itu tidak berimbas ke perusahaan sepatu milik Yusuf Sahroni (31).
Yusuf tetap menjalankan usahanya secara normal. Dia pun tetap mempekerjakan karyawan untuk memenuhi orderan yang tetap berdatangan.
"Kami harus terus menggenjot penjualan setiap hari sebelum makin memburuk," kata Yusuf, pemilik perusahaan sneakers bermerek LAF Project, lewat aplikasi WhatsApp, Kamis (2/4).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ribuan-buruh-dan-mahasiswa-unjuk-rasa-di-cimahi.jpg)