2.500 Tukang Cukur Asal Garut Pulang dari Jabodetabek, Begitu Tiba Harus ke Puskesmas Dulu
Ribuan pemangkas rambut asal Garut yang bekerja di Jabodetabek akan kembali ke Garut dalam beberapa hari ini
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ribuan pemangkas rambut asal Garut yang bekerja di Jabodetabek akan kembali ke Garut dalam beberapa hari ini.
Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG) sudah meminta semua pemangkas rambut untuk memeriksakan kesehatannya.
Ketua PPRG, Irawan, mengatakan jumlah pemangkas rambut yang akan pulang diperkirakan sebanyak 2.500 orang. Mereka tersebar di berbagai daerah di Jabodetabek.
"Kepulangan mereka (pemangkas rambut) ini murni gara-gara corona. Tempat kerja mereka pada libur. Sudah Ditutup sama yang punya tempatnya. Jadi bukan karena mau munggah saja," ucap Irawan, Senin (30/3/2020).
• Update, Penyebaran Virus Corona di Indramayu Meningkat, 20 PDP dan 159 ODP per 30 Maret 2020
Irawan menyebut, sudah meminta para pemangkas rambut yang akan pulang untuk memeriksakan kesehatannya. Setibanya di Garut, para tukang cukur ini harus segera periksa ke Puskesmas.
"Sudah dikasih tahu semuanya. Yang pulang ke Garut, langsung datang ke Puskesmas untuk diperiksa. Sebelum datang ke keluarganya," kata Irawan yang baru selesai memangkas rambut Wakil Presiden itu saat dihubungi.
Jika ada pemangkas tak periksakan diri, rekan-rekan di PPRG akan saling mengingatkan. Pemeriksaan itu dilakukan agar tak terjadi keresahan di masyarakat.
"Kalau ada yang tak periksa, akan dilaporkan sama teman-teman. Akan disuruh periksa. Sudah disosialisasikan. Teman-teman sudah mengerti," ujarnya
Irawan menambahkan, ia juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan saat akan memangkas rambut Wakil Presiden di Jakarta. Sepulangnya dari Jakarta, ia juga akan kembali melakukan pemeriksaan.
"Kemarin di Garut. Tadi dipanggil ke Jakarta. Sudah diperiksa hasilnya negatif. Nanti pulang ke Garut juga akan dicek lagi," katanya.
• Lagi Satu Warga KBB Positif Covid-19, Kali Ini Orang Batujajar, Total Jadi 4 Orang
Sebelumnya, menjelang bulan Ramadan, Pemkab Garut memprediksikan ada sekitar 40 ribuan warga yang akan pulang ke Garut untuk menjalankan tradisi munggahan. Sampai saat ini, sudah ada 10 ribu warga Garut yang bekerja di luar kota kembali pulang.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, bakal segera melakukan pembatasan gerak warga ke pusat-pusat keramaian. Pihaknya akan meniru strategi yang dijalankan Kota Bandung dengan menutup beberaa ruas jalan.
"Menjelang tradisi munggah ini bakal banyak yang pulang sekitar 40 ribu. Kami akan periksa dimulut jalan yang akan ke kecamatan. Jadi bukan lockdown, tapi penyekatan di setiap kecamatan. Intinya posisi yang datang itu sehat," ujar Rudy.