Cerita Viral Suami yang Istrinya Tangani Suspect Covid-19, Bertugas Lakukan Tes Swab, 'Jasamu Abadi'
Sebuah cuitan yang bercerita tentang seorang wanita yang maju di garda depan untuk menangani virus corona viral di media sosial.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah cuitan yang bercerita tentang seorang wanita yang maju di garda depan untuk menangani virus corona viral di media sosial.
Wanita kuat itu adalah analis kesehatan laboratorium di sebuah rumah sakit.
Selain sebagai tim medis, wanita berjasa itu adalah seorang istri.
Suaminyalah yang membuat cuitan viral tersebut.
Akun twitter @braddamamad membagikan secuil cerita di balik layar yang luput dari mata publik.
Ia mengatakan sang istri bekerja dan langsung berkontak dengan pasien.
Sebab ia bertugas mengetes kesehatan pasien.
Tenaga medis itu mengambil sampel darah dan melakukan swab kepada pasien PDP atau suspect Covid-19.
Ini istri gue, iya dia analis kesehatan laboratorium. Disaat orang2 #dirumahaja dia ada di garda terdepan untuk swab pasien PDP ataupun suspect covid-19 atau penyakit menular lainnya, sample demi sample darah ia kerjakan dgn teliti sampai hasil itu keluar. Jasamu abadi istriku pic.twitter.com/TKbqVixkTR
— Muhammad a.k.a Mamad (@braddamamad) March 22, 2020
"Ini istri gue, iya dia analis kesehatan laboratorium.
Disaat orang2 #dirumahaja dia ada di garda terdepan untuk swab pasien PDP ataupun suspect covid-19 atau penyakit menular lainnya, sample demi sample darah ia kerjakan dgn teliti sampai hasil itu keluar. Jasamu abadi istriku," tulisnya Minggu (22/3/2020).
Tak hanya sang istri, keluarganya pun ikut 'menyemplung' dalam penanganan pasien virus corona.
Ia pun membagikan foto-foto ketika mereka bekerja dalam balutan hazmat suit.

"Keluarga besar adalah keluarga analis kesehatan, istri, kakak, kakak ipar. Semua ada di garda terdepan. Sehat2 untuk kalian, Allah bersama kita," katanya.
Salah seorang netizen memberikan makanan untuk para tenaga medis termasuk istri @braddamamad.
Ia mengirimkan pizza sebagai bentuk dukungan.
"Terimakasih sebesar-besarnya untuk kak @SAMASAMAPAK yg tiba2 DM minta alamat untuk mengirimkan makanan untuk para tenaga medis yg malam ini sedang bertugas.
Saya dan istri mewakili teman-teman sejawat mengucapkan terimakasih semoga Allah melindungi kakak dari segala penyakit," ucapnya.
• Termasuk Seorang Bayi, RSHS Bandung Rawat 7 Pasien Positif Virus Corona Covid-19
• Kasus Virus Corona di Jawa Barat Jadi 59, 9 Meninggal, 5 Sembuh
Cuitan tersebut ditanggapi oleh netizen lainnya.
Mereka memberikan kata-kata dukungan.
Anggota DPR RI Fahira Idris juga memberikan komentar serta doa.
"Masya Allah.. salam dan doa saya untuk istri tercinta, semoga sehat-sehat selalu dan dalam lindungan AllahSWT.. Al Faatihah.."
Masya Allah.. salam dan doa saya untuk istri tercinta, semoga sehat2 selalu dan dalam lindungan AllahSWT.. Al Faatihah..
— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) March 22, 2020
3 Dokter 1 Perawat Meninggal
Pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya sejumlah tenaga medis saat menangani pasien Corona.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah bersedih atas meninggalnya para tenaga medis tersebut.
"Pemerintah menyatakan keprihatinan yang mendalam dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit Covid-19, Ini. Kami semua bersedih bawa ini menimpa kita," kata Yurianto dalam konferensi pers penanganan corona, Minggu, (22/3/2020).
Pemerintah menurut Yurianto sangat menghargai dedikasi yang luar biasa dari para tenaga medis.
Oleh karena itu, pemerintah sangat bersedih penyebaran virus Corona turut merenggut para tenaga kesehatan.
"Kami sangat menghargai luar biasa dedikasi tenaga kesehatan, di semua lini yang telah memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara," katanya.
"Pemerintah bersedih untuk ini dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya, yakin lah bahwa kita berada dalam pengabdian yang benar profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang kita cintai ini."
Sebelumnya, sebanyak tiga dokter meninggal dunia akibat Covid-19 yakni dr Hadio Ali Khazatsin, dr Djoko Judodjoko, dan dr Adi Mirsa Putra.
Selain tiga dokter tersebut terdapat satu perawat yang meninggal setelah menangani pasien corona.
Jumlah Pasien Positivf Covid-19 di Indonesia Tembus 500 Orang
Jumlah kasus positif virus corona (COVID-19) bertambah 64 orang, Minggu (22/3/2020). Karena tambahan itu, total menjadi 514 pasien positif COVID-19 di Indonesia.
Kabar itu disampaikan Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers seperti diyatangkan di Channel Youtube BNPB Indonesia, Minggu (22/3/2020).
"Ada penambahan kasus baru yang kita catat sampai dengan hari ini pukul 12.00. Ada penambahan kasus positif 64 orang," ujar Yurianto.
"Sehingga totalnya 514 kasus," jelasnya.
Kemudian ada tambahan sembilan orang sembuh.
"Ada juga penambahan kasus yang sudah sembuh dan dibolehkan pulang sebanyak sembilan orang. Sehingga totalnya 29 orang," jelasnya.
Sementara kasus yang meninggal bertambah 10 orang.
Dengan begitu sudah 48 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di Indonesia.
Pasien di Jabar
Pemerintah Jawa Barat kembali merilis data terbaru pasien terjangkit Covid-19, Minggu (22/3/2020).
Dari data baru tersebut, kasus virus corona bertambah menjadi 59 kasus.
Sebelumnya Jawa Barat menangani kasus 55 pasien terjangkit virus corona.
Artinya per (22/3/2020) jumlah tersebut bertambah sedikitnya 4 kasus.
• 3 Provinsi Lagi Tercatat Punya Kasus Positif Virus Corona, Jabar Masih Urutan 2 Terbanyak
Dari 59 kasus, 9 orang terjangkit virus corona di antaranya meninggal dunia.
Ada pun kabar gembiranya, 5 orang telah dinyatakan sembuh.
Meski begitu Jawa Barat menempati urutan kedua sebagai wilayah dengan pasien virus corona terbanyak.
Daerah yang paling terpapar virus corona adalah DKI Jakarta.
Hingga sore ini dari data yang terpantau terlapor (22/3/2020), total 307 kasus.
Total tersebut bertambah dari data sebelumnya sebanyak 267 kasus di DKI Jakarta.
Artinya adanya penambahan sedikitnya 40 kasus.
Ada juga penambahan dari 23 kasus pasien virus corona meninggal dunia bertambah menjadi 29 kasus.
Kemudian terbanyak ketiga menangani virus corona adalah Provinsi Banten.
Pada 21 Maret 2020, Banten mencatat ada 47 kasus.
Namun hingga 22 Maret 2020, tidak ada penambahan kasus.
Hanya saja pasien virus corona meninggal dunia bertambah satu orang menjadi 3 orang.