Menkes Didesak Mundur Karena Dinilai Anggap Enteng Virus Corona, Sekkab: Presiden Sudah Mendengar
Dalam acara Mata Najwa, Najwa Shihab menyebut, Terawan dianggap kurang peka soal adanya virus corona di Indonesia.
TRIBUNJABAR.ID - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendengar desakan agar Terawan Agus Putranto mundur dari jabatan Menteri Kesehatan.
Desakan tersebut muncul karena Terawan dianggap kurang cepat dan tak menganggap serius adanya virus corona di Indonesia.
Dalam acara Mata Najwa, Najwa Shihab menyebut, Terawan dianggap kurang peka soal adanya virus corona di Indonesia.
"Koalisi Masyarakat Sipil menyoroti Menteri Kesehatan yang dipandang sejak awal kerap menganggap enteng penyebaran virus ini, dianggap tidak tanggap tidak peka."
"Di saat negara kampanye soal social distancing, Menkes malah menggelar acara publik dan acara seremonial, adakah tanggapan Istana?" tanya Najwa Shihab, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (19/3/2020).
Mendengar hal tersebut, Pramono menyebut, kritikan adalah hal yang positif bagi pemerintah.
"Pemerintah tidak boleh enggak dikritik, karena kritik itu tempat yang paling mujarab," jawab Pramono.
Menurutnya, semua masyarakat boleh memberi kritikan kepada pemerintah.
Ia mengungkapkan, Presiden Jokowi telah mendengar desakan dari Koalisi Masyarakat Sipil tersebut.
"Apa yang disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil tentang Menteri Kesehatan, tentunya sudah disampaikan dan didengar langsung oleh Bapak Presiden," ungkapnya.

Meski sudah ada desakan untuk mengganti Terawan dari posisi Menkes, tapi keputusan tetap ada di tangan Jokowi.
"Tentunya desakan itu juga kami dengar, tapi kan kewenangan untuk melakukan reshuffle itu kewenangan sepenuhnya Bapak Presiden," jelas Pramono.
Ia meminta, masyarakat tak saling menyalahkan, karena virus corona bukan sebuah persoalan yang mudah untuk ditangani.
"Yang tentunya kita tidak boleh dalam kondisi seperti ini saling menyalahkan, ini juga menjadi persoalan dunia," katanya.
Pramono Anung berujar, saat ini Jokowi dan para menteri terus berupaya untuk menangani penyebaran virus corona.
"Kerja keras, kebersamaan itu menjadi penting maka kenapa dalam kondisi yang seperti ini Presiden masih bekerja secara normal."
"Kabinet juga bekerja normal, bahkan besok kita akan ada dua ratas, salah satunya adalah laporan dan evaluasi gugus tugas Covid-19 karena presiden memberikan perhatian yang sangat serius dalam hal itu," jelas Pramono.