Harga Sembako di Garut Masih Normal, Hanya Jahe yang Naik 2 Kali Lipat

Dibatasinya sejumlah kegiatan publik di Garut pascawabah corona, belum mempengaruhi harga bahan pokok

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Firman Wijaksana
Aktivitas pembeli dan pedagang di Pasar Guntur Ciawitali masih berjalan normal di hari pertama pembatasan kegiatan yang ditetapkan Pemkab Garut, Senin (16/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Dibatasinya sejumlah kegiatan publik di Garut pascawabah corona, belum mempengaruhi harga bahan pokok di Pasar Guntur Ciawitali Garut.

Ardy (29), salah seorang pedagang, menyebut harga bahan pokok di Pasar Ciawitali masih relatif normal. Hingga kini belum ada kenaikan harga akibat dampak pembatasan sejumlah aktivitas.

"Harga sayur juga masih normal. Harga yang lain juga belum ada kenaikan. Semoga saja masih stabil harganya," ujar Ardy, Senin (16/3/2020).

Pasokan sejumlah bahan pokok, lanjutnya, juga masih normal. Para pembeli pun masih beraktivitas seperti biasanya.

"Belum kelihatan ada pengaruhnya ke harga bahan pokok. Pasokan juga masih lancar," katanya.

Bupati Purwakarta Luruskan Pernyataan Gubernur Soal Warga Positif Corona, Ini Penjelasannya

Kenaikan harga justru terjadi pada bahan obat herbal seperti jahe. Kenaikan harga terjadi sejak sebulan lalu.

"Jahe sekarang harganya Rp 80 ribu per kilogram. Biasanya kisaran normal harga jahe itu Rp 40 ribu per kilogramnya," ucapnya.

Mahalnya harga jahe, lanjutnya, karena adanya isu yang menyebut jahe bisa menyembuhkan corona. Pasokan jahe pun mulai berkurang karena banyak yang memborong.

"Sudah mulai susah dapat jahe dan rempah lainnya. Barangnya ada, tapi jumlahnya sedikit," katanya.

Rehat dari Syuting Sinetron Samudra Cinta, Angela Gilsha Malah Kena Apes Tak Jadi Liburan Karena Ini

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved