Janda Sepuh di Batujajar KBB Ini Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot, Tak Punya Dana Perbaiki Rumah
Seorang janda yang sudah sepuh Julaeha (64), harus hidup sebatang kara di rumahnya yang reyot di Kampung Lembur
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BATUJAJAR - Seorang janda yang sudah sepuh Julaeha (64), harus hidup sebatang kara di rumahnya yang reyot di Kampung Lembur Tengah, RT 02/05, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pantauan Tribun Jabar, Senin (2/3/2020), kondisi rumah Julaeha pada bagian kamar, dapur, dan kamar mandi, atapnya sudah ambrol sehingga rumah tersebut tampak sudah tidak layak digunakan.
Selain itu, pada bagian plafon rumah dan kerangkanya, sebagian sudah ambruk, bahkan tembok pembatas kamar dengan dapur dan kamar mandi pun terlihat pecah-pecah dan nyaris ambrol.
Bahkan, bagian terdepan rumah Julaeha yang saat ini digunakan sebagai tempat tidur pun tampak sudah rusak, sehingga setiap hari dia tidak tenang ketika tinggal di rumah tersebut.
"Iya, saya hidup sendiri karena tidak punya anak dan suami sudah meninggal sejak delapan tahun yang lalu," ujar Julaeha saat ditemui di kediamannya.
• Kementerian PUPR Minta Proyek KCIC Disetop tapi Faktanya di Lapangan Masih Berjalan
Kini, Julaeha hanya bisa menempati rumah sederhananya itu dalam satu ruangan saja yang di dalamnya hanya ada tempat tidur, televisi dan lemari.
Ia mengatakan, rumah bagian belakang yang kini nyaris ambruk itu total itu tidak bisa digunakan untuk masak, mandi dan tidur, sehingg dia harus menumpang ke rumah tetangga atau rumah saudaranya.
"Jadi kalau makan dan ke air itu ikut ke saudara. Sekarang saya sudah gak pernah masak sendiri, setelah rumah bagian belakang itu mau ambruk," katanya.
Ia mengatakan, awal ambruknya bagian belakang rumah peninggalan ayahnya itu terjadi pada Sabtu (22/2/2020) sekitar pukul 01.30 WIB, setelah turun hujan deras dan angin kencang.
"Saya bangun, tiba-tiba dengar ada suara di bagian belakang, pas lihat kaget bagiab dapur sama kamar sudah ambruk sebagian pada bagian atapnya," ucap Julaeha.
Sejak ambruk itu, hingga saat ini material reruntuhan yang menutupi dapur dan kamar mandi tersebut belum disingkirkan dan saat turun juga, kata dia, airnya kerap masuk ke dalam rumahnya.
• BPBD Kabupaten Cirebon Pantau 23 Kecamatan yang Rawan Banjir dan Longsor
"Jadi di belakang itu becek dan kotor, tapi alhamdulillah sudah lapor ke RW dan sudah ada yang survei ke pihak pemerintah, tapi belum ada tindak lanjut lagi," katanya.
Atas hal tersebut, ia berharap pemerintah segera memperbaiki rumahnya agar ia bisa merasa hidup tenang selama menikmati masa tuanya.
"Ini benar-benar rumah saya, surat-suratnya juga lengkap, semoga bisa segera diperbaiki. Kalau saya tidak akan mampu kalau diperbaiki sendiri," ujar Julaeha.