Menjelang Peringatan Peristiwa Longsoran Sampah, Sesepuh Kampung Adat Cireundeu Berharap Ini
Setelah 15 tahun peristiwa yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut, kini Kampung Cirendeu telah berubah menjadi salah satu tempat menarik di Kota
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Longsor sampah terjadi di Kampung Adat Cireundeu, di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, pada tahun 2005.
Setelah 15 tahun peristiwa yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut, kini Kampung Cirendeu telah berubah menjadi salah satu tempat menarik di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Abah Emen Sunarya (84) salah satu sesepuh yang hingga saat ini berdomisili di Kampung Adat Cirendeu berharap bahwa peristiwa tersebut tidak pernah terjadi lagi di wilayahnya.
"Peringatan 15 tahun peristiwa TPA Leuwigajah dilaksanakan setiap tahun bukan berarti menginginkan hal yang sama terjadi, tapi agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Melalui memperingati kejadian tersebut, kami harapkan masyarakat semakin tenang dan tenteram dalam menjalani hidup," kata Emen.
• Siswa MTs di Ciamis Ditampar Guru Gara-gara Belum Mencukur Rambut, Kedua Pelipis Lebam
Emen bercerita, beberapa tahun lalu, ada isu bahwa eks TPA Leuwigajah akan dikembalikan menjadi TPA.
Namun, Emen mengatakan bahwa masyarakat sangat menolak keberadaan TPA.
Sesepuh Kampung Adat Cirendeu lainnya yaitu Abah Widi, mengatakan bahwa setelah belasan tahun berlalu, peristiwa tersebut masih hangat terekam di ingatannya karena merasa sedih kehilangan saudara.
"Hanya kami warga yang kehilangan saudara yang masih peduli dengan upacara dan mendoakan arwah yang meninggal, kalau pemerintah tidak ada," katanya, Rabu (19/2/2020).
Abah Widi juga yakin, jika ada wacana pemerintah mengaktifkan kembali daerah tersebut sebagai tempat pembuangan akhir terpadu, mayoritas warga akan menolak mati-matian.
"Kami akan menolak mati-matian kalau sampai dijadikan tempat sampah lagi," katanya.
Saat ini, berdasarkan pengamatan Tribun Jabar di lokasi, bekas TPA tersebut saat ini sudah ditumbuhi rerumputan dan pepohonan yang terlihat hijau.
Sesepuh ini menjelaskan bahwa siapapun boleh datang ke Kampung Adat Cireundeu untuk berwisata, menenangkan diri, atau untuk sekadar mengingat longsor sampah.
Syaratnya, yang penting semua yang datang dalam tujuan baik dan mendoakan yang terbaik.
• Dulu Pramugari Kini Ikuti Jejak Kakak, Cyndyana Lorens Diwanti-wanti Kriss Hatta Tak Dekat Pria ini
• 3 Jada Muda dan Dosen Rela Disetubuhi Anggota TNI Gadungan, Modusnya Bikin Klepek-klepek, Waspada!