Eksklusif Tribun Jabar
Dampak Isu Virus Corona, Masker Hijab Buatan Arjasari Mulai Dilirik Lagi, Februari Ini Meningkat
Masker khusus untuk yang berhijab ternyata datangnya ada yang dari Arjasari. Masker-masker itu dibuat di sebuah perumahan bernama Kota Baru, tak jauh
Penulis: Januar Pribadi Hamel | Editor: Januar Pribadi Hamel
"Sekarang 200-500 per lusin seminggu pesannya. Dulu 500 itu sehari bukan seminggu. Sekarang mah, bukan hanya home industry, semua perusahaan saya lihat-lihat lagi sepi," ujar Aji.
Menurut Aji, penurunan itu pun terjadi karena yang berjualan online makin banyak. Pembuat masker pun tak hanya dari Arjasari, tapi sudah di kota-kota lain.
"Sekarang pembuat masker banyak, ada di Ciparay, Cimahi, bahkan di Semarang pun ada. Masker itu cara membuatnya gampang, jadi tinggal mencontoh saja," kata Aji.

Rumah industri perajin masker di Arjasari pun mulai tutup satu per satu. Sebelum bubar, banyak warga di perumahan itu yang memproduksi masker mengandalkan dua tiga mesin.
"Dulu mereka memproduksi sendiri, jual online sendiri. Sekarang sedang sepi, mereka tidak produksi lagi, tapi minta ke sini. Sekarang hanya tinggal berdua saja, saya dan Pak Rudi," kata Aji.
Untuk meningkatkan produknya, Aji pun berinovasi. Dia membuat masker Arjasari tak hanya berwarna dan bertali kain, tapi juga bertali karet, kainnya bercorak, dan talinya ada yang mengkerut.
"Saya mencoba berinovasi. Makanya saya tak hanya membuat masker. Saya membuat celana hernia, kantong P3K, kain segitiga, korset untuk menahan tulang belakang, dan lain-lain," kata Aji.
Memasuki awal 2020, terutama pada Februari, permintaan masker kepada Aji meningkat lagi. Dia pun meningkatkan jumlah pembuatan dan mempekerjakan tujuh karyawan. (januar ph)