Kecelakaan Beruntun di Puncak

BREAKING NEWS: Kecelakaan Fatal di Puncak Libatkan 4 Mobil, Motor Vario Tergencet

Dugaan sementara kecelakaan beruntun terjadi terjadi akibat tumpahan solar di jalan menurun tajam.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
ferri amiril/tribun jabar
Kecelakaan beruntun di kawasan Puncak tepatnya di jalan raya puncak Desa Ciloto tepatnya Depan Hotel Ciloto Indah Permai, Kamis (6/2/2020) sekitar pukul 06.30 WIB. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Tiga kendaraan mengalami kerusakan berat setelah mengalami kecelakaan beruntun di kawasan Puncak tepatnya di jalan raya puncak Desa Ciloto tepatnya Depan Hotel Ciloto Indah Permai, Kamis (6/2/2020) sekitar pukul 06.30 WIB.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sebuah motor Vario putih tergencet badan mobil.

Dugaan sementara kecelakaan beruntun terjadi terjadi akibat tumpahan solar di jalan menurun tajam.

Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah Honda Vario, Daihatsu Sigra, Daihatsu Luxio, Daihatsu Xenia, dan sebuah angkutan umum.

Ini Daftar Nama Pemilik Kendaraan yang Mengalami Kecelakaan Beruntun di Puncak

Seorang warga Pacet, Dede (38) mengatakan kecelakaan beruntun diduga dan diakibatkan tumpahan solar ke jalan raya sehingga kendaraan yang dari arah Jakarta menuju arah Cianjur tidak bisa mengendalikan kendaraannya.

"Akibatnya saling tubruk karena oleng, saya melihat ada sebuah kendaraan motor yang tergencet," katanya.

Pihak kepolisian langsung turun ke lokasi kejadian. Laka lantas ditangani Anggota PJR Polda jabar Aipda Toni Hermawan.

Pembunuhan Sadis Cibeber Cianjur

Mitrayana alias Mimit (26) tersangka pembunuh Sarwo Nandang bin Karnaen hanya bisa tertunduk lesu di depan Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto.

Mimit bahkan hampir menangis ketika Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto menanyakan alasan membunuh temannya sendiri.

"Saya menyesal pak, saya meminta maaf kepada keluarga korban, terus terang selama pelarian saya resah dan bimbang," ujarnya dengan wajah berkaca-kaca di Mapolresta Cianjur.

Sarwo Nandang sendiri nyaris tak dikenali saat ditemukan.

Tim forensik bahkan butuh waktu seminggu untuk memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Sarwo Nandang.

Jenazah Sarwo susah dikenali karena dia mendapat luka parah di bagian kepala, luka tusukan di bagian dada dan perut, serta kaki yang nyaris putus.

Mimit mengatakan, ia terus dihantui rasa bersalah selama pelarian empat tahun di tempat berbeda-beda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved