Viral di Media Sosial
Kisah Viral Siswa SMPN 16 Malang Diduga Dibully, Badan Memar dan Trauma, Pelakunya Masih Misteri
Seorang siswa SMPN 16 Malang berinisial MS (13) diduga mengalami bully atau perundungan yang dilakukan oleh teman sekolahnya.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
“Kemarin kita sudah besuk di Rumah Sakit Lavallette, menyaksikan bahwa kondisi korban masih sakit. Di beberapa bagian tubuhnya, di bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, juga di bagian punggung belakang masih ada bekas memar,” katanya.
“Korban masih belum bisa banyak bercerita karena korban masih trauma,” katanya. Sampai sejauh ini, masih ada dua saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polresta Malang Kota, yakni ibu dan paman korban.
• SISWI SMP TEWAS Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Korban Bullying? Kepsek SMP Beri Penjelasan Ini
• Alami Kelainan Kulit Hingga Melepuh Terkena Sinar Matahari, Nadia Kerap Dibully dan Minta Dibunuh
Rencananya, penyidik juga akan memeriksa pihak sekolah, termasuk tujuh siswa yang terlibat dalam aksi bully.
“Masih dua saksi yang diperiksa. Ibunya dan pamannya. Selanjutnya nanti dari pihak sekolah. Mungki dari guru-guru atau kepala sekolah. Otomatis kita panggil orang tua dari yang bersangkutan. Tapi ini karena anak, kita hormati hak-haknya,” katanya.
Di kesempatan yang berbeda, Kepala SMPN 16 Kota Malang Syamsul Arifin mengatakan tindakan diduga bully itu bermula dari gurauan antar siswa.
Ada tujuh siswa yang diduga melakukan perundungan namun masih belum pasti apa yang terjadi sebenarnya.
Pihak sekolah pun mengaku masih melakukan penyelidikan.

“Secara kronologi patut diduga ada kekerasan yang terjadi di SMP 16. Tetapi kami masih belum tuntas menyelesaikan hal itu, karena masih berproses,” kata Syamsul saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang, Jumat (31/1/2020).
Menurut Syamsul, tindakan kekerasan itu bukan kesengajaan.
"Tapi bergurau seusia anak, karena yang melakukan anak-anak yang tidak punya rekam jejak kenakalan yang sangat keras,” kata Syamsul.
Selain itu, menurut Syamsul, antara korban dan pelaku sudah saling akrab, karena sama-sama aktif di organisasi yang ada di sekolah tersebut.
Syamsul tidak mengetahui pasti kapan bully itu terjadi.
Syamsul mengatakan bahwa diduga bully itu terjadi pada pekan lalu.
Korban masih sempat masuk ke sekolah setelah mengalami bully, sampai akhirnya harus dirawat di rumah sakit karena luka lebam yang dideritanya.
“Anak yang jadi korban itu memang anak yang diam sekali. Anak pintar sekali,” kata Syamul.
• Di Balik Gagalnya Bunuh Diri Bocah 15 Tahun di Garut, Tak Diurus Orangtua dan Kerap Dibully
• KRONOLOGI Remaja Garut Nangis Meronta Tepergok Mau Bunuh Diri, Hidup di Jalanan, Kesal Kerap Dibully