Ngeri, Ular Piton Nyaris Mangsa Bayi 4 Bulan Saat Terlelap Tidur, Sang Ibu Histeris Panggil Tetangga
Teror ular piton di Palembang nyaris memangsa bayi berumur 4 bulan saat tertidur, cerita sang ibu histeris langsung panggil warga
Beberapa warga sekitar yang takut dengan kemunculan ular langsung memotongi rumput-rumput yang ada di kawasan rumah.
Benar saja, saat memotong rumput terlihat beberapa ekor ular.
"Kami potongi rumput agar ular tersebut tidak bertelur lalu menetaskan ular lainnya," ujar beberapa warga.
Kemarin ada beberapa ular yang masuk ke dalam bodi motor warga.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Teror Ular di 13 Ulu Palembang, Warga Temukan Ular Piton Tengah Menyantap Mangsa di Samping Bayi,
• Teddy Pasang Kuda-kuda Bila Jadi Tersangka? Ditawari 5 Pengacara, Hotman Paris Jadi Kandidat?
Bisa Ular Bangkai Laut Berbahaya
Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat mengevakuasi tiga jenis ular dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon, Kamis (30/1/2020).
Di antaranya, ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris), ular piton (Reticulatus python), dan ular kobra jawa (Naja sputatrix).
Ketiga ular tersebut dievakuasi dari rumah warga di sejumlah wilayah Kota Cirebon dalam kurun sebulan terakhir.
Rupanya ular bangkai laut sama berbahayanya seperti ular kobra karena bisa mengakibatkan kematian jika tergigit.
Anggota Komunitas Reptil Kuningan, Dede Juliansyah, yang turut serta dalam evakuasi itu menyampaikan, bisa ular bangkai laut dan kobra sama-sama mengandung hemotoksin.
Racun tersebut akan menyerang dan merusak jaringan pembuluh darah hewan ataupun manusia yang digigitnya.
"Sekali gigit bisanya langsung menyebar dan merusak pembuluh darah hingga menyebabkan kematian," kata Dede Juliansyah.
Ia mengakui bisa ular bangkai laut tidak mengandung neurotoksin seperti bisa ular kobra yang dapat merusak jaringan syaraf.
Namun, ular bangkai laut tetap berbahaya meski bisanya hanya mengandung hemotoksin.