Korban Virus Corona Bertambah, 170 Orang di China Dilaporkan Meninggal
Sebelumnya, otoritas China mengumumkan bahwa jumlah korban meninggal akibat wabah tersebut sebanyak 132 orang, pada Rabu (29/1/2020).
TRIBUNJABAR.ID - Jumlah korban meninggal akibat virus corona di China kembali bertambah.
Sebelumnya, otoritas China mengumumkan bahwa jumlah korban meninggal akibat wabah tersebut sebanyak 132 orang, pada Rabu (29/1/2020).
Tetapi, dilansir dari Kompas.com, berdasarkan data terakhir, jumlah korban meninggal akibat virus corona mencapai 170 orang.
Angka ini naik dari yang dilaporkan sehari sebelumnya, dan merupakan kenaikan sebesar 29 persen.
• Antisipasi Virus Corona, Australia Evakuasi Warga dari Wuhan dan Siapkan Karantina di Pulau Natal
Sementara itu, ada 7.864 kasus terkonfirmasi virus corona yang masih satu keluarga besar dengan SARS dan MERS ini.
Terdapat setidaknya 18 negara termasuk China yang telah mengonfirmasi penemuan kasus serupa, yaitu Malaysia (4 kasus), Jepang (4 kasus), Korea Selatan (4 kasus), Taiwan (5 kasus), Thailand (8 kasus), Singapura (4 kasus).
Lalu ada Australia (5 kasus), Amerika Serikat (5 kasus), Kamboja (1 kasus), Nepal (1 kasus), Kanada (1 kasus), Sri Lanka (1 kasus), Perancis (1 kasus), Vietnam (2 kasus), Jerman (1 kasus), Uni Emirat Arab (1 kasus) dan Finlandia (1 kasus).
• Presiden: Cegah Stunting, Bansos PKH Untuk Ibu Hamil Dan Balita Naiik
Virus masih menyebar
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menjelaskan bahwa virus corona dapat menular dalam masa inkubasi yang berlangsung hingga 2 minggu atau 14 hari. Hal ini menandakan bahwa kemampuan virus untuk menyebar semakin kuat.
"Wabah ini diperkirakan masih akan berlanjut untuk beberapa waktu," ujar Ma Xiaowei, menteri yang bertanggung jawab atas NHC dikutip dari South China Morning Post, Kamis (30/1/2020).
Kasus yang dicurigai di Tibet telah dikonfirmasi, yang berarti virus telah menyebar ke semua 31 provinsi daratan Cina, kota dan daerah otonom. Sebanyak 38 kematian baru termasuk 37 di Hubei, dengan yang lainnya datang di provinsi Sichuan di barat daya.
Kelompok terkemuka Partai Komunis China yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang, pada hari Rabu menyebut situasi saat ini "rumit dan berat".
Otoritas kesehatan mengatakan bahwa selain kasus-kasus yang sudah dikonfirmasi, ada lebih dari 9.000 kasus yang diduga secara nasional.
• AS Baru Berupaya Kembangkan Vaksin, Peneliti Hong Kong Klaim Temukan Vaksin Virus Corona
Anggaran pencegahan virus
Menurut media pemerintah, mereka merekomendasikan bahwa setelah liburan Tahun Baru Imlek, yang berakhir pada hari Minggu, lembaga pemerintah setempat harus membiarkan karyawan dari kota dengan jumlah kasus terkonfirmasi yang banyak bekerja dari rumah.
Kementerian Keuangan China mengatakan bahwa pada pukul 17:00 pada hari Rabu, 27,3 miliar yuan (3,9 miliar dollar AS) telah dialokasikan untuk pencegahan dan pengendalian virus corona.
Sementara itu para ilmuwan di tim peneliti coronavirus baru dari Chinese Academy of Sciences mengatakan mereka telah menemukan tes untuk respon antibodi pada pasien yang terinfeksi.
Mereka juga mengaku telah mengidentifikasi obat yang ada yang efektif dalam mengandung virus.
Tiga obat - Remdesivir, GS-5734, Chloroquine, Sigma-C6628 dan Ritonavir - semuanya dikatakan "dalam proses otorisasi untuk digunakan pada pasien", menurut surat kabar lokal Hubei Daily. (Kompas.com/Mela Arnani)
• Antisipasi Virus Corona, Australia Evakuasi Warga dari Wuhan dan Siapkan Karantina di Pulau Natal
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update! 170 Orang Meninggal, Virus Corona Terkonfirmasi di 18 Negara", https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/30/091638265/update-170-orang-meninggal-virus-corona-terkonfirmasi-di-18-negara?amp=1&page=2.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/medis-rs-jinin.jpg)