Bisa Ular Bangkai Laut Berbahaya seperti Kobra, Begini Penjelasan Anggota Komunitas Reptil Kuningan
Petugas BBKSDA Jawa Barat mengevakuasi tiga jenis ular dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon, Kamis (30/1/2020).
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat mengevakuasi tiga jenis ular dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon, Kamis (30/1/2020).
Di antaranya, ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris), ular piton (Reticulatus python), dan ular kobra jawa (Naja sputatrix).
Ketiga ular tersebut dievakuasi dari rumah warga di sejumlah wilayah Kota Cirebon dalam kurun sebulan terakhir.
• BBKSDA Jabar Evakuasi 3 Jenis Ular dari Damkar Kota Cirebon, 2 di Antaranya Berbisa dan Mematikan

Rupanya ular bangkai laut sama berbahayanya seperti ular kobra karena bisa mengakibatkan kematian jika tergigit.
Anggota Komunitas Reptil Kuningan, Dede Juliansyah, yang turut serta dalam evakuasi itu menyampaikan, bisa ular bangkai laut dan kobra sama-sama mengandung hemotoksin.
Racun tersebut akan menyerang dan merusak jaringan pembuluh darah hewan ataupun manusia yang digigitnya.
"Sekali gigit bisanya langsung menyebar dan merusak pembuluh darah hingga menyebabkan kematian," kata Dede Juliansyah.
Ia mengakui bisa ular bangkai laut tidak mengandung neurotoksin seperti bisa ular kobra yang dapat merusak jaringan syaraf.
Namun, ular bangkai laut tetap berbahaya meski bisanya hanya mengandung hemotoksin.
Karenanya, Dede mewanti-wanti agar masyarakat tidak memegang langsung saat menemukan ular tersebur.
Ciri utama ular jenis viper itu yang paling mencolok adalah kepalanya berbentuk seperti segitiga, badannya didominasi warna hijau dan merah di bagian ekornya.
"Ular bangkai laut ini merupakan yang paling berbahaya dan mematikan di kelasnya," ujar Dede Juliansyah.
Bisa ular tersebut, kata Dede, mengakibatkan kematian dalam waktu lima jam setelah gigitan khususnya jika tidak segera mendapatkan pertolongan.
Bahkan, bayi ular itu yang baru dilahirkan sama berbahaya seperti ular dewasanya.