Jembatan di Perbatasan Cianjur-Sukabumi Ini Rusak Parah, Sudah 40 Tahun Tak Diperbaiki
Jembatan Cibuni sepanjang 150 meter di perbatasan Cianjur-Sukabumi kondisinya cukup mengkhawatirkan.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
"Warga di sini (Desa Sinarbakti, red) sudah lelah mengusulkan permohonan. Pemerintah dari Cianjur-Sukabumi selalu melakukan pertemuan tapi tidak pernah ada solusi," kata Kepala Desa Sinarbakti, Mustaram.
Ia mengatakan, Jembatan Cibuni sudah menelan tiga korban jiwa siswa SD dan SMP ketika berangkat dan pulang sekolah. Korban luka-luka pun sudah banyak ketika warga melakukan aktivitasnya sehari-hari.
"Banyaknya kejadian kecelakaan tidak menjadikan dasar pemerintah untuk memperbaiki jembatan tersebut," kata dia.
Selain itu, kata dia, jembatan itu merupakan akses satu-satunya menuju sekolah di MI Sinargalih, SDN Sinarbakti, MTs Ar-Rosyidh, SMK Tunas Bangsa, SMAN Tunas Bangsa, SMA Al-Barokah, dan SMA di Pasirgintung, Desa Padaasih. "Ada ratusan siswa-siswi yang melewati jembatan itu hampir setiap hari. Kami khawatir, ada lagi korban jiwa yang menimpa siswa," ujarnya.
Tak hanya itu saja, lanjut Mustaram, Jembatan Cibuni juga akses utama untuk mendistribusikan hasil tani warga Desa Sinarbakti. Namun, akibat jembatan dalam kondisi rusak parah menyebabkan penghasilan petani menurun drastis dan perekonomian pun terganggu.
• Kabar Baru Hasil Autopsi Lina Mantan Istri Sule, di Sisi Lain, Postingan Putri Delina Curi Perhatian
"Sekarang banyak petani yang menganggur. Mereka tidak ada pekerjaan. Jembatan sudah tidak bisa dilewati mobil untuk mengirim hasil tani ke wilayah Sukabumi," kata dia.
Desa Sinarbakti memiliki akses jalan desa sepanjang 95 kilometer dan perbaikan jalan baru terealisasi sepanjang 60 kilometer. Sisanya, sepanjang 35 kilometer dalam keadaan rusak parah dan belum tersentuh perbaikan.
"Di sini ada sekitar tiga ribu jiwa dan mayoritas sebagai petani. Penghasilannya mengandalkan hasil bumi. Sangat sulit untuk meningkatkan kesejahteraan jika infrastruktur rusak parah," katanya.