Jembatan di Perbatasan Cianjur-Sukabumi Ini Rusak Parah, Sudah 40 Tahun Tak Diperbaiki

Jembatan Cibuni sepanjang 150 meter di perbatasan Cianjur-Sukabumi kondisinya cukup mengkhawatirkan.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
Istimewa
Jembatan Cibuni sepanjang 150 meter di perbatasan Cianjur-Sukabumi kondisinya cukup mengkhawatirkan. Tak ada lagi aspal dan beton di atas jembatan yang terlihat malah balok kayu. Sangat berbahaya bagi kendaraan yang akan menyeberang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Jembatan Cibuni sepanjang 150 meter di perbatasan Cianjur-Sukabumi kondisinya cukup mengkhawatirkan.

Tak ada lagi aspal dan beton di atas jembatan yang terlihat malah balok kayu. Sangat berbahaya bagi kendaraan yang akan menyeberang.

Tanggungjawab siapakah jembatan yang di wilayah Cianjur berada di Kampung Cibungur RT 03/03, Desa Sinarbakti, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur.

Kerusakan belum pernah diperbaiki sejak 1979. Padahal, jembatan itu sudah menelan korban jiwa dan luka-luka.

Informasi terakhir jembatan akan dibangun oleh Pemkab Sukabumi dengan anggaran provinsi, namun terkendala pembebasan lahan di wilayah Cianjur.

Data yang diterima Dinas PUPR Kabupaten Cianjur menyebut akan dibangun jembatan baru di samping jembatan lama. Pasalnya jembatan lama akan dijadikan pengembangan kawasan wisata.

Kabid Konstruksi dan Bina Teknik Dinas PUPR Kabupaten Cianjur, Wisnu Ardianto, mengatakan Cianjur kebagian pembangunan pondasi terakhir jembatan dan pembebasan lahan sepanjang 200 meter untuk menghubungkan ke jalur lama.

Istri Pasien Suspect Corona di RSUD Waled Cirebon Akui Rekan Suaminya Alami Gejala yang Sama

"Informasi yang saya dapat jembatan lama akan dipertahankan, bergeser ke tempat baru, membutuhkan pembebasan lahan di Cianjur, jembatan tersebut terdapat dua sisi sungai ada yang masuk wilayah Cianjur," kata Wisnu ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/1/2020).

Wisnu mengatakan, Sukabumi sudah siap dengan anggaran banprov namun dari Cianjur belum ada penganggaran.

"Kami juga berharap dari banprov agar cepat untuk proses pengadaan lahan, karena di kami belum tercantum untuk pembangunan jembatan Cibuni," katanya.

Ia mengatakan, semua pihak saling dorong untuk pembangunannya, karena jembatan tersebut betul-betul menghubungkan warga Cianjur dan Sukabumi.

"Ada hubungan mutualisme banyak anak Sukabumi sekolah di Cijati, banyak warga Cianjur juga belanja ke Sukabumi," ujarnya.

Ternyata Ada Lab Virus Berbahaya di Wuhan, Lokasinya Dekat Tempat Awal Mula Virus Corona, Berkaitan?

Wisnu mengatakan, leading sektor tetap berada di Sukabumi. Ia mendengar Sukabumi sudah siap dengan anggaran Rp 30 miliar untuk membangun jembatan di perbatasan tersebut.

Saat ini warga pun terpaksa memperbaiki jembatan itu ala kadarnya saja dengan cara swadaya.

"Warga di sini (Desa Sinarbakti, red) sudah lelah mengusulkan permohonan. Pemerintah dari Cianjur-Sukabumi selalu melakukan pertemuan tapi tidak pernah ada solusi," kata Kepala Desa Sinarbakti, Mustaram.

Ia mengatakan, Jembatan Cibuni sudah menelan tiga korban jiwa siswa SD dan SMP ketika berangkat dan pulang sekolah. Korban luka-luka pun sudah banyak ketika warga melakukan aktivitasnya sehari-hari.

"Banyaknya kejadian kecelakaan tidak menjadikan dasar pemerintah untuk memperbaiki jembatan tersebut," kata dia.

Selain itu, kata dia, jembatan itu merupakan akses satu-satunya menuju sekolah di MI Sinargalih, SDN Sinarbakti, MTs Ar-Rosyidh, SMK Tunas Bangsa, SMAN Tunas Bangsa, SMA Al-Barokah, dan SMA di Pasirgintung, Desa Padaasih. "Ada ratusan siswa-siswi yang melewati jembatan itu hampir setiap hari. Kami khawatir, ada lagi korban jiwa yang menimpa siswa," ujarnya.

Tak hanya itu saja, lanjut Mustaram, Jembatan Cibuni juga akses utama untuk mendistribusikan hasil tani warga Desa Sinarbakti. Namun, akibat jembatan dalam kondisi rusak parah menyebabkan penghasilan petani menurun drastis dan perekonomian pun terganggu.

Kabar Baru Hasil Autopsi Lina Mantan Istri Sule, di Sisi Lain, Postingan Putri Delina Curi Perhatian

"Sekarang banyak petani yang menganggur. Mereka tidak ada pekerjaan. Jembatan sudah tidak bisa dilewati mobil untuk mengirim hasil tani ke wilayah Sukabumi," kata dia.

Desa Sinarbakti memiliki akses jalan desa sepanjang 95 kilometer dan perbaikan jalan baru terealisasi sepanjang 60 kilometer. Sisanya, sepanjang 35 kilometer dalam keadaan rusak parah dan belum tersentuh perbaikan.

"Di sini ada sekitar tiga ribu jiwa dan mayoritas sebagai petani. Penghasilannya mengandalkan hasil bumi. Sangat sulit untuk meningkatkan kesejahteraan jika infrastruktur rusak parah," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved