Kerajaan Kandang Wesi

Fakta-fakta Kerajaan Kandang Wesi, Awalnya Pedepokan & Tempat Membuat Senjata Kerajaan Padjadjaran

Fakta-fakta Kerajaan Kandang Wesi di Garut. Awalnya padepokan dan tempat membuat senjata kerajaan Padjadjaran.

Editor: taufik ismail
Tribunjabar/Firman Wijaksana
KERAJAAN KANDANG WESI-Raja Kandang Wesi, Nurseno SP Utomo menunjukkan salah satu medali penghargaan yang diberikan kepadanya di Kerajaan Kandang Wesi, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Jumat (24/1/2020) 

"Saya ada kostum tapi hanya untuk saya. Murid saya yang lain tidak pakai kostum. Tidak ada pangkat-pangkat. Semua itu hanya untuk menjaga budaya saja," ucapnya.

KERAJAAN KANDANG WESI-Nurseno SP Utomo, Raja Kandang Wesi yang juga pendiri padepokan Syahbandar Kari Madi.
KERAJAAN KANDANG WESI-Nurseno SP Utomo, Raja Kandang Wesi yang juga pendiri padepokan Syahbandar Kari Madi. (istimewa)

3. Bantah Ajarkan Aliran Sesat

Nurseno SP Utomo membantah jika mengajarkan aliran sesat. Ia pernah tak melarang orang untuk salat. Apalagi sampai mengajak orang menyimpang dari ajaran agama.

"Kalau saya ajak orang salat ke arah timur itu baru sesat. Silakan tanya ke warga di Tegalgede (Pakenjeng). Saya malah sering membantu pembangunan masjid," ujar Nurseno Kamis (23/1/2020).

Ia mengatakan, merupakan warga Tegalgede sejak lahir. Terkait adanya isu aliran sesat itu, Nurseno menanggapinya dengan santai. Pemerintah dan aparat setempat juga sudah mengetahui aktivitas di kerajaannya.

"Saya malah sering menyebut tempat ini padepokan. Soalnya lebih banyak yang belajar bela diri (pencak silat). Orang Koramil juga sudah menghubungi saya kok," ucapnya.

Selama Kerajaan Kandang Wesi berdiri, Nurseno menyebut tak meminta para muridnya untuk menolak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia malah mengajak untuk menjaga adat budaya bangsa demi keutuhan NKRI.

"Saya tak punya anggota kerajaan. Tak pernah memungut iuran. Bisa dibuktikan itu semua. Kerajaan ini juga tidak ada urusan dengan agama, walau saya orang beragama," katanya.

Ia menyesalkan dengan isu yang berkembang jika ia mengajarkan aliran sesat hingga memungut iuran bagi yang ingin menjadi pengikutnya.

"Sudah jelas berbeda dengan Keraton Agung Sejagat yang memang menipu," ujarnya.

Dalam informasi yang beredar, Nurseno disebut pernah bekerja di perusahaan geothermal di Kamojang. Ia menyebut jika informasi itu salah.

"Saya juga aneh dengan adanya laporan yang beredar itu. Nama saya juga salah jadi Suseno. Terus menyebut saya pernah kerja di geothermal. Padahal tidak pernah bekerja di sana," ujarnya.

KERAJAAN KANDANG WESI-Bangunan Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jumat (24/1/2020).
KERAJAAN KANDANG WESI-Bangunan Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jumat (24/1/2020). (Tribunjabar/Firman Wijaksana)

4. Ini Bentuk Bangunan Kerajaannya

Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Garut berada di tengah lingkungan masyarakat. Warga bahkan lebih mengenalnya sebagai padepokan bela diri ketimbang kerajaan.

Di area Kandang Wesi itu, terdapat sebuah bangunan sederhana. Hanya ada tiang-tiang kayu yang ditutupi dengan tirai berwarna-warni. Di dalam bangunan itu, terdapat beberapa kursi tempat Nurseno SP Utomo, Raja Kandang Wesi, menerima tamu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved