Pengakuan Tedy, Dinyinyiri Orang Lain Setelah Lina Mantan Istri Sule Meninggal: Ambil Hikmahnya Saja
Suami Lina Jubaedah, Teddy atau bernama lengkap Tedy Pardiyana membuat pengakuan soal perlakuan orang lain terhadapnya setelah sang istri meninggal.
Penulis: Widia Lestari | Editor: taufik ismail
"Almarhumah istri adil dan bijak semua kebahagian apa yang kita miliki, anak-anak harus merasakan," katanya.
Ia juga menyebut, menyerahkan kepada anak-anak Lina yang menjadi ahli waris terkait pembagian warisan tersebut, khususnya pada Putri Delina.
"Kalau itu kebijaksanaan kakak-kakaknya (mau ngasih apa)," katanya.
Tak hanya itu, Teddy juga membicarakan perihal utang mendiang istrinya.
Seperti yang dijelaskan kuasa hukum Lina sebelumnya, kliennya disebut sempat menyodorkan dokumen soal utang. Totalnya mencapai sekitar Rp 2 miliar.
"Sempat menyodorkan beberapa piutang di luar, satu sampai dua miliaran lah itu karena dokumen itu semua ada di almarhum waktu itu, posisi sekarang barangkali di suaminya sekarang," kata Abdurachman.
Terkait hal tersebut, Teddy mengaku, semuanya dipasrahkan juga pada anak Sule, Putri Delina sebagai ahli waris.
"Kalau wasiat utang udah saya delegasikan ke teh Putri, biar semua netral dan kondusif," katanya.
Ia pun membenarkan total utang tersebut hampir Rp 2 miliar. Teddy mengaku, sudah memberikan datanya kepada Putri Delina dan kuasa hukum.
"Kebanyakan karyawan Tambun yang kerja sama almarhumah hampir total 2 milliar rupiah (utang) lebih, data sudah dikasih teh Putri sama lawyer," ujar Teddy.
Masih dilansir dari channel yang sama, Abdurachman menyebut, harta kekayaan Lina itu diketahui ketika dirinya mengurus perceraian kliennya dengan Sule.
"Dalam proses perceraian itu memang almarhum sempat menceritakan tentang beberapa aset yang dia miliki," katanya.
Berdasarkan penjelasannya, ada sejumlah aset yang dimiliki ibu Rizky Febian.
Mulai dari indekos di sekitar Telkom University yakni 32 kamar. Kamudian disebut ada juga aset di Pangalengan seluas dua hektare, sekaligus sawah yang berada di Banjaran.
"Kos-kosan yang ada di Telkom University, itu sekitar 32 kamar. Kemudian ada aset di Pengalengan sekitar dua hektare, kemudian juga ada di Banjaran yaitu sawah juga kalau enggak salah, itu sekitar 200 tumbak," ujarnya.