Sudah 2 Orang Meninggal Akibat Asap Batu Bara, Warga Mekarsari Tolak Pembangunan PLTU II Indramayu

Sudah ada dua warga di Desa Mekarsari, Patrol, Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia karena sesak napas akibat pembakaran batu bara PLTU Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Ratusan warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu yang mengatasnamakan Jatayu berunjukrasa di depan Gedung DPRD Indramayu, Senin (20/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sudah ada dua warga di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia karena sesak napas akibat pembakaran batu bara PLTU Indramayu.

Seorang warga, Domo Waro (62) mengatakan, Ironisnya kedua warga yang meninggal tersebut merupakan anak-anak di desa setempat yang masih berusia sekitar 9 tahun.

"Korban jiwa sudah dua, semua akibat sesak napas, itu yang meninggal anak-anak usia sekitar 9 tahun," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Senin (20/1/2020).

Unjuk Rasa Penolakan PLTU II Indramayu Diwarnai Mengaji Surat Yasin, Warga Kenakan Atribut Sayuran

Seorang koordinator aksi saat membacakan Surat Yasin saat berunjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Senin (20/1/2020).
Seorang koordinator aksi saat membacakan Surat Yasin saat berunjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Senin (20/1/2020). (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

Menurut Domo Waro, korban lainnya juga terdapat di desa tetangga yang masih merupakan penyangga PLTU I.

"Korban sudah banyak belum di desa lainnya," ujarnya.

Oleh karena itu, ratusan warga yang mengatasnamakan diri sebagai Jaringan Tanpa Asap Batu Bara Indramayu (Jatayu) memprotes wacana pembangunan PLTU II.

Perusahaan itu rencananya akan dibangun di Desa Mekarsari.

Warga Desa Mekarsari Indramayu Pertanyakan Alasan PLTU II Dibangun, Padahal Sudah Ada PLTU I

50% Luas Desa Mekarsari Sudah Dibebaskan Untuk Pembangunan PLTU II Indramayu, Warga Bingung

Warga khawatir dampak dari pembakaran batu bara akan semakin parah jika terdapat dua perusahaan pembangkit listrik di wilayah mereka.

Tidak hanya kesehatan, warga sekarang ini sudah kehilangan mata pencaharian akibat rusaknya lingkungan.

Ia mencontohkan, nelayan di Desa Mekarsari kini kesulitan mencari ikan karena tercemarnya laut.

Jika dahulu sebelum adanya PLTU, masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan bisa menangkap ikan dengan jumlah banyak dengan biaya operasional yang sedikit.

Warga Mekarsari Indramayu Protes, Menolak Pembangunan PLTU II, Sebut Dampaknya Sudah Minta Ampun

Seorang warga membawa poster bertuliskan penolakan pembangunan PLTU II di Mekarsari, Indramayu.
Seorang warga membawa poster bertuliskan penolakan pembangunan PLTU II di Mekarsari, Indramayu. (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Kini, meski sudah menghabiskan hingga 20 liter solar mencari ikan, nelayan belum tentu bisa mendapat tangkapan.

"Dampaknya itu sudah minta ampun, dulu para petani, nelayan yang merupakan warga Mekarsari cukup untuk memenuhi ekonomi keluarga, untuk anak sekolahnya, sekarang sudah tidak lagi," ucapnya.

Dalam hal ini warga menolak dengan tegas wacana tersebut.

Warga berharap pemerintah bisa mengurungkan niatnya membangun PLTU II dengan mementingkan nasib masyarakat.

"Kami meminta pengertian kepada pemerintah walaupun ini program negara proyek negara, saya juga tidak tidak menentang, tapi harus sesuai prosedur, pakai aturan caranya bagiamana," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved