Unjuk Rasa Penolakan PLTU II Indramayu Diwarnai Mengaji Surat Yasin, Warga Kenakan Atribut Sayuran
Aksi ratusan warga Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu di depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu diwarnai aksi mengaji Surat Yasin
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Aksi unjuk rasa ratusan warga Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu di depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu diwarnai aksi mengaji surat Yasin, Senin (20/1/2020).
Warga yang mengatasnamakan diri sebagai Jaringan Tanpa Asap Batu Bara Indramayu (Jatayu) itu berunjuk rasa memprotes wacana pembangunan PLTU II yang akan dibangun di desa mereka.
"Mari kita bacakan surat yasin, kita berdoa agar pembangunan PLTU II dibatalkan," ujar seorang koordinator kepada peserta aksi unjuk rasa.
• Warga Desa Mekarsari Indramayu Pertanyakan Alasan PLTU II Dibangun, Padahal Sudah Ada PLTU I
Pantauan Tribuncirebon.com, pengajian surat yasin itu dipimpin oleh seorang koordinator, ia memimpin pengajian dengan duduk di atas mobil.
Melalui pengeras suara ia lalu mengaji dan langsung diikuti pula oleh ratusan warga lainnya yang sebelumnya sudah duduk di atas aspal jalanan.
Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka pun mengenakan berbagai atribut sayur-sayuran, seperti emes, terong, timun, dan masih banyak lagi.

• 50% Luas Desa Mekarsari Sudah Dibebaskan Untuk Pembangunan PLTU II Indramayu, Warga Bingung
Sayuran itu mereka kalungkan di leher guna menunjukkan identitas warga yang bermata pencaharian sebagai petani.
"Ini menunjukan kami petani, kalau ada PLTU II lahan semakin tercemar, tanaman saya banyak yang mati akibat debu pembakaran batu bara," ujar seorang peserta aksi, Rokani (50) kepada Tribuncirebon.com.
• Warga Mekarsari Indramayu Protes, Menolak Pembangunan PLTU II, Sebut Dampaknya Sudah Minta Ampun
Dalam aksinya mereka memprotes wacana pembangunan PLTU II di Desa Mekarsari.
Warga khawatir adanya PLTU II akan semakin berdampak pada rusaknya lingkungan dan kesehatan warga setempat.
"Kami menolak adanya PLTU II ini, pemerintah jangan bungkam," ucapnya.