Ternyata Ridwan Kamil Pelangan Setia Warung Nasi Mak Eha, Lokasinya di Dalam Pasar Cihapit

Di dalam Pasar Cihapit, Kota Bandung, ada tempat makan favorit Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Warung Nasi Mak Eha namanya.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Syarif Abdussalam
Ternyata Ridwan Kamil Pelangan Setia Warung Nasi Mak Eha 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di dalam Pasar Cihapit, Kota Bandung, ada tempat makan favorit Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Warung Nasi Mak Eha namanya.

Di tempat makan ini, gubernur yang akrab disapa Emil tersebut rela mengantre untuk memilih menu makanan kesukaannya.

Seusai mengikuti penganugerahan doktor Honoris Causa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di ITB, Kamis (16/1/2020), misalnya, Emil langsung mendatangi warung nasi tersebut.

Emil mengantre untuk memesan nasi merah dengan lauknya, yakni pepes usus, tahu, tempe, sambal, dan lalapan. Emil menceritakan, Mak Eha yang mengelola warung nasi tersebut memiliki cerita tersendiri dengan keluarganya sejak lama.

Anggota Keluarga Cendana Terseret Investasi Bodong MeMiles, Polisi Sebut Inisialnya

“Mak Eha ini sebelum ibu saya menikah sudah ada, terus ketemu bapak dan menikah, lalu saya anaknya dari sebelum wali kota, jadi wali kota sampai gubernur, Mak Ehanya masih ada. Saya sering makan di sini,” katanya saat ditemui seusai makan di tempat tersebut.

Warung Nasi Mak Eha bukan hanya menyajikan sajian makan siang tradisional yang disukainya. Emil juga merasa betah mengingat Pasar Cihapit sudah berubah banyak sejak program Pasar Juara digulirkan.

Pasar yang lokasinya dekat kantor pemerintahan tersebut menjadi gambaran bahwa pasar bisa ditata jauh lebih baik. Tidak kotor atau becek, Emil mengatakan orang bisa nyaman dan betah di pasar.

Di Pasar Cihapit tidak hanya menjual daging, ikan, ayam, dan sayur mayur. Di sini sudah banyak kios yang bisa menjadi tempat nongkrong baru, ada kedai kopi, jajanan ala cafe, hingga tempat kursus musik.

Lebih Dari 10 Kali Masjid di Cihideung Bandung Barat Ini Distaroni Maling

Di pojokan pasar malah ada pojok baca buat anak-anak warga dekat pasar. Di luarnya banyak pedagang yang menjual jajanan yang hits dan banyak dibahas foodblogger.

“Salah satu target kepemimpinan kami adalah menjadikan pasar sebagai tempat yang disukai oleh kelompok menengah atas, selama ini pasar tradisional hanya didatangi menengah bawah,” tuturnya.

Menurutnya program Pasar Juara lahir setelah pihaknya melakukan survei kalangan menengah ke atas ingin seperti mal, minimal kebersihan dan suasananya.

“Maka diundanglah tim kreatif oleh Dinas Industri dan Perdagangan Jabar ini supaya mengkonversi dari pasar yang citranya kotor semrawut menjadi unik, bersih, penuh kegiatan,” katanya.

Kepada Dinas Industri dan Perdagangan Jabar, Emil menitipkan 30 persen aktivitas pasar tidak hanya datang dari transaksi jual beli, namun ada kegiatan seperti bazar dan hal-hal yang lain.

“Karena pada dasarnya pasar tempat berkumpul selain tempat berdagang pasar itu berkumpul. Dan berkumpul tidak harus selalu ada transaksi tapi membuat tempat ini menjadi ramai,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved