Teror Ular Kobra di Tasik
Empat Santriwati di Tasik Kesurupan Menari bak Ular Sebelum Teguh Prayuga Amankan 17 Ekor Ular Kobra
Pasca-kesurupan itu, santri putra di ponpes yang sama menangkap 17 ekor anak ular Kobra yang masuk ke kawasan pondok pesantren.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti, mengatakan langkah pencegahan diutamakan dalam penanganan kasus merebaknya perkembangan ular di sejumlah titik di Jawa Barat ini.
Masyarakat diminta terus berkoordinasi dengan aparat desa, keamanan, dan bidang penanganan hewan di pemerintahan setempat.
"Kami dari dinas kesehatan bertugas untuk penanganan korban, dan semoga tidak ada korban gigitan ular. Penanganan ularnya dari aparat keamananan dan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait hewan," kata Berli di Kantor Dinas Kesehatan Jabar, Selasa (17/12).
Berli mengatakan pihaknya meminta warga waspada walaupun belum ada laporan mengenai warga yang digigit ular dari kasus atau temuan tersebut. Terpenting, katanya, dinas kesehatan setempat sudah menyiapkan serum Anti Bisa Ular.
"Saran untuk warga, kalau menemukan ular atau binatang lain yang berpotensi melukai, segera hubungi dinas peternakan atau kesehatan hewan atau petugas keamanan terdekat. Jangan melakukan penanganan secara sendiri. Kalau ada penyedia jasa profesional penanganan hama atau ular, hubungi mereka," katanya.
Kalau sampai dipatuk ular katanya, segera lakukan pertolongan pertama dengan mengikat bagian tubuh proksimal atau yang ke arah jantung dari tubuh tergigit. Kemudian, letakkan bagian tubuh yang tergigit selalu lebih rendah dari jantung.
"Hubungi petugas kesehatan dan biarkan petugas kesehatan yang menangani selanjutnya," katanya.
Berli mengatakan walau beredar kabar bahwa penemuan ular-ular tersebut disebabkan mereka memang berkembang biak pada akhir tahun, Berli belum bisa mengkategorikan kasus ini sebagai kejadian luar biasa. Terpenting, katanya, adalah antisipasi dan pencegahannya supaya hewan tidak menyakiti manusia.
Kasus di Ciamis
Sebelumnya diberitakan, telur dan ular kobra ditemukan di sejumlah daerah di Jabar, dari mulai Bogor, Bekasi, Purwakarta, Tasikmalaya, dan Ciamis.
Seminggu lalu, Udin (23) sempat memergoki ular cobra meringkuk di trotoar dekat halte IC Komplek Perkantoran Kertasari Ciamis.
“Saya lupa lagi harinya, seminggu lalu, waktu itu habis hujan setelah magrib. Lihat ular hitam meringkuk di trotoar dimainin kucing. Tidak tahu dari mana datangnya. Ularnya kobra hitam,” ujar Udin (23) pedagang minuman di lapak roda samping halte IC Komplek Perkantoran Kertasari Ciamis kepada Tribun Senin (16/12).
Mengetahui ada ular tak jauh dari lokasi ia berjualan minuman, Udin mencoba melempar ular tersebut dengan batu. “Yang kabur malah kucing, bukannya ular. Dicoba dilempar beberapa kali dengan batu, nggak ada yang kena,” katanya.
Udin melempar ular tersebut dari jarak yang agak jauh, tidak berani mendekat. “Akhirnya ularnya kabur masuk ke lobang got dekat toko Emen. Panjang sekitar 1 meter,” ujar Udin.
Senin (15/12) siang sekitar pukul 09.00 warga Lingkungan Bolenglang Rt 04 RW 05 Kertasari memergoki anak ular belang (diduga anak ular tanah) menjalar di gang depan warung sisi Jl Karya Bakti. Anak ular bewarna belang hitam –putih sebesar jari telunjuk sepanjang 30 cm akhirnya mati setelah dipukul dengan potongan kayu.
Banyaknya terror ular yang bermunculan di berbagai daerah saat ini, membua warga lebih hati-hati dengan lingkungan masing-masing.
Menurut Abah Eros, bagi yang terlanjur digigit ular berbisa, ada upaya darurat yang bisa dilakukan secara cepat. Yakni ambil bawang merah, kupas lantas kunyah sampai halus. Setelah itu tempelkan di bagian anggota tubuh yang digigit ular.