Program Chickenisasi Sudah Sebulan Lebih, Begini Kondisi Terakhir Setelah Dipelihara oleh Siswa SMP

Program Pemkot Bandung membagikan anak ayam alias Chickenisasi untuk siswa SMP sudah berjalan satu bulan lebih,

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Tiah SM
Chickenisasi di Kota Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program Pemkot Bandung membagikan anak ayam alias Chickenisasi untuk siswa SMP sudah berjalan satu bulan lebih, pascadibagikan pada 21 November 2019. Saat itu, dibagikan 2.000 anak ayam di wilayah Kecamatan Gedebage dan Cibiru.

Lantai bagaimana perkembangannya saat ini, Kepala SMP Nege‎ri 54 Bandung, Ike Fiesta Renny Hapsari menjelaskan, secara umum, kondisi anak ayam setelah sebulan dipelihara para murid masih baik.

"Secara umum baik. Kemarin dibagikan sekitar237 anak ayam. Cuma ada yang mati 13 ekor ‎tapi sudah diganti lagi," ujar Ike saat dihubungi via ponselnya, Jumat (3/1/2020).

Ia menerangkan, dari 237 anak ayam, dibagikan untuk siswa kelas 7 dan 8 secara kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan memelihara 5 anak ayam.

"Kami sudah memonitoring perkembangan anak ayamnya. Diukur tingginya berapa, beratnya berapa. Rata-rata sudah meningkat. Saat monitoring itu, diketahui ada yang mati, sebagian besar karena dimakan tikus, mungkin disimpan di bawah ya. Kami sudah laporan ke Dispangtan," ujar Ike.

Bupati Bandung Lantik 245 ASN, Ada Staf Ahli jadi Kepala Dinas

Monitoring dilakukan sebelum pembagian hasil laporan pendidikan atau sebelum libur semester. Monitoring dilakukan oleh para guru pembimbing.

"Ditanya juga bagaimana merawatnya, ada yang sulit ada yang tidak. ‎Anak-anak umumnya mengaku senang merawat anak ayamnya," ujar dia.

Obyek penerima anak ayam ini yakni siswi usia 10-15 tahun. Dalam monitoring itu, rupa-rupa cerita mereka merawat anak ayam terutama dalam memberi makan. Umumnya, mereka dibantu merawat dengan menyalakan lampu di kandang untuk penghangat.

"Saat ditanya dikasih makan apa, ada yang dikasi makan nasi, makanan khusus lain-lain lah. Mereka senang merawat anak-anak ‎ayamnya," ujar dia.

Selain kabar ada belasan anak ayam mati karena dimakan tikus, banyak juga anak-anak yang ternyata berminat memelihara dan membesarkan anak ayam itu secara per kelompok.

50 Truk Pengangkut Ayam dari Ciamis Tujuan Jakarta, Terjebak Banjir Dua Hari Dua Malam di Bekasi

"Banyak yang tertarik dan berminat. Malah mereka minta ditambah anak ayamnya, dari 5 ekor per kelompok jadi 10 ekor. Tapi ada juga sebagian anak yang ogah-ogahan," kata dia.

Soal penilaian, kata dia, para guru pembimbing mencatat kualitas kerjasama antar kelompok dalam memelihara anak ayam. Mulai dari tanggung jawab, kekompakan hingga keseriusan.

"Penilaiannya saat monitoring itu, dilihat tanggung jawabnya, kerjasamanya bagaimana. Lalu catatan perkelompok tentang perkembangan pertumbuhannya," kata Ike.

Seperti diketahui, program pembagian anak ayam diiniasi Walikota Bandung Oded M Danial sebagai cara untuk mengalihkan perhatian anak dari penggunaan gadget secara berlebihan. Pembagian 2000 anak ayam pada 21 November 2018 merupakan tahap pertama.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved