Harimau Teror Pagaralam: Sudah 3 Warga yang Tewas, Ada yang 6 Hari di Dalam Rumah Karena Ditunggui

Harimau-harimau yang turun dari lereng Gunung Dempo itu ada yang menyerang manusia serta memangsa ternak.

Editor: Ravianto
IST/Sripoku Wawan Septiawan
Harimau tertangkap kamera di kawasan wisata Gunung Dempo, Jumat (15/11/2019). 

TRIBUNJABAR.ID - Wilayah Pagaralam, Sumatera Selatan diteror harimau.

Harimau-harimau yang turun dari lereng Gunung Dempo itu ada yang menyerang manusia serta memangsa ternak.

Teror harimau di Pagaralam itu sendiri dimulai pertengahan November silam.

Ketika itu sejumlah wisatawan melihat harimau berkeliaran di Kebun Teh Pagaralam sebelum malam harinya seorang pendaki nyaris tewas diterkam.

Kawasan Pagaralam diduga jadi area kekuasaan harimau tersebut.

Biasanya harimau jantan memiliki satu atau wilayah kekuasaan dan dalam satu wilayah itu dia memiliki lebih dari satu bahkan hingga dua betina dan anak yang dilindungi.

Sehingga Batas wilayah kekuasaan diklaim dengan cara menandai batu-batuan, semak-semak atau obyek lain dengan semprotan air kencing (urine).

Aturan inilah yang diduga berlaku di kawasan hutan lindung yang tersebar di Sumsel, terutama di kawasan hutan lindung Dempo Pagaralam, Lahat, Muaraenim hingga Muba serta Banyuasin.

Karena sebaran harimau terdapat di kantong-kantong hutan lindung yang ada di kawasan 4 kabupaten tersebut.

Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan Jumat (6/12/2019) mengatakan, pada prinsipnya harimau akan menjauh jika bertemu manusia. Hal ini karena harimau Sumatera tidak hidup berkelompok dan selalu menghindar dari manusia.

"Prinsipnya kalau harimau ketemu sama manusia, mencium saja sudah lari. Tidak mungkin ya menyerang kalau habitat dia tidak terganggu dan ini kan terbukti kalau masyarakat yang masuk ke sana," tegas Genman.

Tetapi dalam kasus serangan harimau terhadap manusa di mana terdapat 4 kasus serangan, 3 diantaranya menyebabkan kematian, Sunyoto, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Sumsel mengungkapkan  ada indikasi habit harimau mulai terganggu sehingga keluar dari Hutan lindung tersebut.

"Sebenarnya posisi satwa itu sendiri di kawasan Hutan Lindung Dempo, yang ada warga diterkam dan satu meninggal. Diduga dia (Harimau) keluar karena habitatnya terganggu, ya bisa saja dibakar atau illigal loging," ujar Sunyoto kepada Sripoku.com, Senin (18/11/2019) lalu.

Berikut 13 Kasus Teror Harimau di Kawasan Pagaralam, Lahat dan Muaraenim dalam 1 bulan terakhir ini:

1. Harimau Terkam Pendaki asal Sekayu

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved