Kisah Tragis Casuni
BREAKING NEWS Kisah Tragis Casuni, Meninggal Kurus Kering, Sakit, Tersiksa Ditinggal Orang Tercinta
Kisah tragis dialami Casuni (19) warga Blok Song Tengah, Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
"Gak bisa berbaring Mas, itu kakinya juga sudah tidak bisa diluruskan lagi, sempat dirawat di rumah sakit bantuan dari Dinsos, tapi tidak lama, di sana tidak ada yang nungguin, neneknya sudah tua, bibinya kan tunawicara, jadi dirawatnya di rumah," ucap dia.
• Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Presiden Jokowi: Cari Muka atau Menjerumuskan
Selain itu, diceritakan Surtini, sepanjang hari Casuni hanya bisa menangis. Ia menitikan air mata setiap kali teringat anak dan ayahnya.
Sepanjang waktu pula Casuni meminta agar bisa dipertemukan dengan anak dan ayah kandungnya.
Ia meminta sembari menangis sampai air matanya itu tidak lagi bisa keluar. Akibat sering menangis pula disebutkan Surtini, bola mata Casuni seolah-olah seperti akan keluar.
Sementara itu, Surtini menyampaikan, sakit yang diderita Casuni berawal saat ia melahirkan anak pertamanya tersebut.
Saat itu dokter mendiagnosis Casuni menderita penyakit TBC dan paru-paru. Karena khawatir menular, anak Casuni dibawa paksa oleh ibu mertuanya.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, prosesi pemakaman Casuni berlangsung sangat sederhana.
Seluruh prosesi mulai dari memandikan, menyolatkan hingga mengukurkan hanya dibantu oleh sepupu, tetangga, dan aparat pemerintah desa setempat.
"Saya ikut sedih, campur aduk. Tidak nyangka saja akan seperti ini," ujarnya.
• Pelamar CPNS di Garut Naik 10 Kali Lipat, 21.703 Orang Perebutkan 838 Formasi